Mini skripsi kelompokku temanya adalah meningkatkan students' attentiveness by using visual media. Nah, sekarang kami sudah nyampe di Chapter 2 yang isinya tuh landasan teori. Udah satu perpustakaan kami obrak-abrik, cuma nemu satu buku aja yang bahas attentiveness. Akhirnya, aku memutuskan buat nanya ke om google. Aku dapet beberapa artikel Kristen tentang attentiveness yang merupakan salah satu karakter anak Tuhan.
Ini aku kasih link-nya:
Kalo ditranslate, attentiveness itu artinya menghargai orang lain dengan ngasih konsentrasi yang tidak terbagi terhadap kata-kata orang tersebut.
Attentiveness ini salah satu karakter yang harus diajarkan pada anak-anak sejak kecil. Kalo dari kecil anak-anak sudah dibiasakan dididik untuk bersikap attentive, mereka akan lebih mudah untuk bangun hubungan sama Tuhan maupun sesama. Dr. Richard J. Krejcir juga bilang kalo attentiveness itu awalnya dari listening, both listen to God's word and each other.
Aku sempat baca-baca juga kalo attentiveness itu masuk pelajaran Character Building, ada juga di kurikulum homeschooling. Bagus banget program pendidikannya. Sampe pengen banget nih punya bukunya! hehe...
Walaupun kita sudah dewasa, belum terlambat untuk belajar attentiveness. Keuntungannya:
Ini aku kasih link-nya:
- The Character of Attentiveness
- Connects with Attentiveness
- Educator Bulletin: Attentiveness
- Attentiveness: Bible Stories (yang ini tu dari Focus on The Family, Canada)
- Character First: Attentiveness
- Alertness and Attentiveness
Attentiveness is showing the worth of a person by giving undivided concentration to his/her words (Hebrews 2:1).
Kalo ditranslate, attentiveness itu artinya menghargai orang lain dengan ngasih konsentrasi yang tidak terbagi terhadap kata-kata orang tersebut.
Attentiveness ini salah satu karakter yang harus diajarkan pada anak-anak sejak kecil. Kalo dari kecil anak-anak sudah dibiasakan dididik untuk bersikap attentive, mereka akan lebih mudah untuk bangun hubungan sama Tuhan maupun sesama. Dr. Richard J. Krejcir juga bilang kalo attentiveness itu awalnya dari listening, both listen to God's word and each other.
Aku sempat baca-baca juga kalo attentiveness itu masuk pelajaran Character Building, ada juga di kurikulum homeschooling. Bagus banget program pendidikannya. Sampe pengen banget nih punya bukunya! hehe...
Walaupun kita sudah dewasa, belum terlambat untuk belajar attentiveness. Keuntungannya:
- bangun hubungan dekat dengan Tuhan, peka sama suara Tuhan.
- bisa jadi Christian leader yang baik. Kan seorang Christian leader mesti cepat mendengar. :)
- bangun relationship sama keluarga: attentive ke ortu, suami/istri, anak2.
- bangun relationship sama orang lain.
No comments:
Post a Comment