Posts

The Diary of a Chosen Principal: Laughing at the Days to Come

Disclaimer: tulisan ini adalah late publish dan ditulis sebulan sebelum masa jabatan menjadi kepsek. Aku tulis setelah dapat saran dari suami. Katanya supaya aku gak galau lagi.  Ini adalah tulisan ketiga. Tulisan pertama bisa dibaca  di sini . Tulisan kedua bisa dibaca di sini . Tulisan ini aku set untuk published automatically on Thursday, July 3rd, 2025, tepat pada hari ketiga aku secara resmi menjabat sebagai kepsek. "Kenapa, Miss? Kok ngelamun?" tanya seorang rekan kerja. Wah, ketahuan sedang galau! "It is seen on your face," ujar seorang rekan yang lain. "Tapi ya karena saya sudah tahu duluan, Miss. Kalau ga ya ga akan tahu." Siapa yang ga galau sih tiba-tiba jadi kepsek? Ya memang ga tiba-tiba juga sebenernya. Dibilang kaget ya ga juga, dibilang ga kaget ya tetep aja shock. 🤯 Selain melamun, aku juga gelisah dan kesulitan tidur. Udah ngantuk juga tetep susah tidur. Sudah tidur pun bisa terbangun. Suamiku juga bilang aku sampai mengigau. Ada kegenta...

The Diary of a Chosen Principal: When God Winks

Image
  Disclaimer: tulisan ini adalah late publish dan ditulis sebulan sebelum masa jabatan menjadi kepsek. Aku tulis setelah dapat saran dari suami. Katanya supaya aku gak galau lagi.  Ini adalah tulisan kedua. Tulisan pertama bisa dibaca di sini .  Tulisan ini aku set untuk published automatically on Wednesday, July 2nd, 2025, tepat pada hari kedua aku secara resmi menjabat sebagai kepsek. "Kenapa kamu mau jadi kepsek?" tanya seorang rekan sepelayanan di gereja, beberapa waktu setelah aku minta dukungan teman-teman satu KTB untuk doakan proses psikotes dan interview yang harus aku jalani untuk pencalonan kepala sekolah. Aku menggeleng dan bilang, "Bukan aku yang mau." Karena memang demikian. It's not my will. It's His will that revealed through the leaders at our school. Inilah saatnya untuk ganti kepsek, untuk buat perubahan. Seseorang memang pernah bertanya beberapa tahun lalu, "Bagaimana kalau suatu hari nanti jadi kepsek?" Aku cuma ketawa aja. Aku...

The Diary of a Chosen Principal: Chosen by God

Image
Disclaimer: tulisan ini adalah late publish dan ditulis sebulan sebelum masa jabatan menjadi kepsek, setelah beberapa hari galau. Aku tulis setelah dapat saran dari suami. Katanya supaya aku gak galau lagi. Tulisan ini aku set untuk published automatically on Tuesday, July 1st, 2025, tepat pada hari pertama aku secara resmi menjabat sebagai kepsek. At the beginning of 2025, God revealed His plan to me. I wrote it in my WhatsApp Bible Reading Group and shared it like this: 4 Januari 2025 Keluaran 4:1, 10, 13 (TB)  Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?"  Lalu kata Musa kepada TUHAN: "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus."  Sampai 3x Musa tuh beralasan ...

Surat Untuk Papa: Kisah Kesetiaan Tuhan Selama Tujuh Tahun Setelah Papa Tiada

Dear Papa, Sudah lebih dari 7 tahun, bahkan hampir 8 tahun Papa pulang ke rumah Bapa di surga. Ada begitu banyak hal yang terjadi sejak Papa tiada. Kami sedih dan kehilangan. Kami kesulitan dan kekurangan. Namun kami tidak pernah ditinggalkan. Tuhan, Allah Immanuel, menyertai kami.

Paskah di Tengah Pandemi Covid-19

Paskah dirayakan setiap tahun. Namun setiap tahunnya berbeda. Tanggalnya tak pernah sama, situasinya pun demikian. Masih jelas dalam ingatan saya Paskah 2 tahun silam, tepat 1 April 2018. Hari Paskah bertepatan dengan April Mop. Seakan Tuhan ingin menunjukkan di tengah-tengah kebohongan dan hoaks yang marak saat itu, bahwa kebangkitan-Nya sungguh benar terjadi. Bukan isapan jempol belaka. Tahun ini, tepat 12 April 2020, dunia sedang mengalami pergolakan besar akibat dari pandemi Covid-19. Sudah berminggu-minggu kita menjalani ibadah secara online , di rumah saja. Untuk pertama kalinya bagi kita, secara serentak semua umat Kristen di seluruh dunia merayakan Jumat Agung dan Paskah di rumah.

Sebelum Memberi Pinjaman Hutang, Pertimbangkan Dulu 5 Hal Ini

Image
Memberi pinjaman di bawah Rp 50.000 ketika sedang hang out bersama teman merupakan hal yang sepele. Duit nggak dibalikin juga nggak masalah. Namun kalau teman sudah pinjam uang senilai lebih dari ratusan ribu, siapa yang tidak kuatir uang tersebut tidak kembali? I do think that God wants us to lend some money to help others wisely . Kalau kita teliti, hal pinjam meminjamkan uang ini juga Tuhan atur dalam Firman-Nya. Dia tahu betapa urusan duit adalah hal yang sangat sensitif, sangat berpengaruh dalam kehidupan umat-Nya.

Segera Menikah, Perlukah Saya Membeli Lingerie?

Walaupun tidak ada dalam list, persiapan pernikahan mestinya juga menyangkut persiapan untuk hubungan intim antara suami isteri. Walaupun tidak dibicarakan, a bride to be must be thinking about this.