Walaupun tidak ada dalam list, persiapan pernikahan mestinya juga menyangkut persiapan untuk hubungan intim antara suami isteri. Walaupun tidak dibicarakan, a bride to be must be thinking about this.
Pertanyaannya, apakah berguna?
Apakah lingerie dapat ‘memperhamba’ kita?
Kalau begitu, bolehkah saya membeli dan memakai lingerie?
Tetapi, tidak berarti saya membiarkan diri diperhamba oleh penggunaan lingerie. Bagi saya, membeli dan memakai lingerie itu bukanlah hal wajib. Boleh ada, tidak ada juga tidak masalah. Yang penting bukan soal pakai atau tidak, tapi bagaimana suami dan saya bisa menikmati hubungan kami sebagai suami isteri sesuai dengan rancangan Tuhan dalam pernikahan.
Jadi boleh yaaaa???
Boleh-boleh saja membeli dan memakai lingerie.
Jadi, apa pilihanmu?
Some of the brides even wonder…. perlu ga sih beli lingerie? Kalau aku beli dan pakai, aneh nggak? Terlalu sexy nggak? Terkesan agresif nggak? Or… I am a Christian, a servant at church, may I….?
Apakah boleh….?
Apakah ada yang bilang tidak boleh? Pendeta? Mentor? Orang tua? Mengapa?
Sejauh ini saya tidak pernah dengar “tidak boleh beli atau pakai lingerie” untuk seorang isteri Kristen. Juga tidak pernah dengar yang terang-terangan menganjurkan untuk beli dan pakai, kecuali teman-teman yang biasa heboh bikin acara bridal shower.Itu pun dibahas di luar konteks kebenaran Firman Tuhan.
Memang baca Alkitab ratusan kali juga nggak akan ketemu ayat yang membahas mengenai hal ini. Tidak mengherankan kalau banyak orang mungkin berpikir bahwa urusan lingerie tidak ada sangkut pautnya dengan hidup rohani. Namun kalau kita jeli, prinsip Firman Tuhan jelas ada dan berlaku untuk segala sesuatu, termasuk urusan lingerie.
1 Tesalonika 5:21 (TB) Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Mari kita uji bersama.
Mari kita uji bersama.
Apa itu lingerie? Untuk apa diciptakan?
Info dari Mbah Google, lingerie itu sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Kristus lahir. Memang awalnya tidak berbentuk seperti yang kita lihat sekarang di mall terdekat, namun sudah diciptakan dengan tujuan untuk memperlihatkan atau menonjolkan bentuk tubuh wanita. Seiring dengan perkembangan zaman, lingerie pun berkembang semakin seksi dengan tujuan menarik perhatian kaum pria secara seksual.
Dicipta untuk menarik perhatian pria secara seksual, bolehkah seorang perempuan Kristen membeli dan memakai lingerie?
Ketika memberikan nasihat kepada jemaat di Korintus mengenai bahaya percabulan, Rasul Paulus mengawalinya dengan mengatakan hal ini, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apa pun.” (1 Korintus 6:12)
Jika segala sesuatu bisa halal, atau ‘dihalalkan’ bagi kita, maka mestinya lingerie juga.
Pertanyaannya, apakah berguna?
Jelaaaaaasss!!! Yang belum nikah juga pasti sudah tahu jawabannya. Diciptakan dan digunakan sesuai tujuan, siapa yang tidak tahu efek penggunaan lingerie?
Apakah lingerie dapat ‘memperhamba’ kita?
Pada dasarnya, segala sesuatu dapat memperhamba kita. Termasuk lingerie. Bukan tidak mungkin jika pasutri Kristen pun beranggapan bahwa lingerie adalah faktor utama yang mempengaruhi kualitas hubungan intim, sehingga mengharuskan penggunaannya.
Padahal, tanpa lingerie sekalipun, suami-isteri dapat menikmati hubungan seksual sebagai anugerah yang utuh dari Tuhan. Sex is God’s design. It’s perfect and completely beautiful in a sanctified marriage.
Kalau begitu, bolehkah saya membeli dan memakai lingerie?
Sama seperti yang Rasul Paulus katakan, bagi saya lingerie itu termasuk “segala sesuatu yang halal bagiku”. Itu sebabnya, beberapa kali tanpa ragu saya pergi membeli lingerie untuk teman yang akan nikah dan juga untuk diri sendiri.
Tetapi, tidak berarti saya membiarkan diri diperhamba oleh penggunaan lingerie. Bagi saya, membeli dan memakai lingerie itu bukanlah hal wajib. Boleh ada, tidak ada juga tidak masalah. Yang penting bukan soal pakai atau tidak, tapi bagaimana suami dan saya bisa menikmati hubungan kami sebagai suami isteri sesuai dengan rancangan Tuhan dalam pernikahan.
Jadi boleh yaaaa???
1 Korintus 10:23-24 (TB) "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain (termasuk suami).
Boleh-boleh saja membeli dan memakai lingerie.
Berguna? Jelaaaaas.
Membangun? Lingerie is attractive for your husband. Bukan hanya membangun hasratnya, lingerie juga bisa dipakai sebagai alat untuk membangun hubungan intim di antara kalian berdua.
To be honest, I used to think that lingerie is uncomfortable. It’s better to not wear. Tapi kalau dalam hubungan suami isteri pun kita diajar untuk tidak mencari keuntungan diri sendiri, sudah sewajarnya seorang isteri berpikir untuk membeli dan menggunakan lingerie demi keuntungan suaminya.
Lagipula, dunia fashion sudah berkembang dengan sangat baik. Tidak semua lingerie setipis kertas atau setembus pandang plastik bening. Banyak juga yang terkesan manis, lucu, cute, anggun, atau yaaah…. apapun sesuai seleramu. Tinggal pilih mana yang lebih nyaman dipakai.
Jadi, apa pilihanmu?
No comments:
Post a Comment