Monday, March 11, 2013

Melupakan Mantan Pacar

"Ce, yapa seh nglupano mantan pacar? " (yang nanya orang Surabaya).
"Ci, gimana sih nglupain mantan pacar?"
"Gimana sih kak caranya nglupain mantan?"

Yah, intinya sih belakangan aku jadi sering ditanya bagaimana caranya melupakan mantan pacar. Jadi supaya tidak berbusa karena berkali-kali menjawab, sebaiknya ditulis aja di sini :)

Ini sih berdasarkan pengalaman pribadi, bukan kebenaran mutlak, tapi aku jamin bisa membantu karena sudah dipraktikkan. Bukan berarti aku sukses sempurna lo ya. Sebaliknya aku pun jatuh dan gagal berkali-kali dalam hal melupakan mantan pacar ini. Tapi toh akhirnya bisa juga dengan kasih karunia Tuhan dan ketaatan! So, let's check it out!

  1. Rekonsiliasi dan restorasi hubungan dengan Tuhan Yesus.
    Menurut pendapat pribadi saya, hubungan pacaran yang diawali dengan kehendak Tuhan (jelas punya visi ke pernikahan dan sudah digumulkan, didoakan, serta dapat konfirmasi dari Tuhan) seharusnya tidak akan berakhir dengan patah hati. Saya sih belum pernah ketemu orang yang patah hati karena dia pacaran di dalam kehendak Tuhan, tidak peduli se-Kristen apapun dirinya. Biasanya orang-orang yang patah hati itu karena pacaran mengikuti hawa nafsu, bukan karena sudah dipergumulkan, didoakan, dan dapet konfirmasi yang jelas dari Tuhan kalau dia bisa pacaran sampe ke pernikahan.

    Pernikahan dirancang Tuhan bagi kemuliaan-Nya dan sekalipun 'pacaran' tidak disebutkan dalam Alkitab, namun bukan berarti 'pacaran' itu proses hidup yang sama sekali tidak berhubungan dengan Tuhan. Sebaliknya pacaran itu harus dilakukan dalam kehendak Tuhan, karena kita adalah anak-anak Tuhan, milik Tuhan. Hidup kita bukan milik kita sendiri lagi, jadi ketika kita melakukan segala sesuatu atas kehendak diri sendiri, sudah pasti hubungan dengan Tuhan Yesus akan terganggu. Inilah kebenaran yang Tuhan nyatakan ketika aku patah hati.

    Saat aku patah hati, inilah hal pertama yang Tuhan ingin untuk kulakukan: balik sama Tuhan. Bangun hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan, fokus sama Tuhan.

  2. Jalani proses pemulihan.
    Tidak banyak orang yang mau menjalani proses pemulihan ini, karena rasanya cukup menyakitkan. Putus dengan pacar sudah cukup menyakitkan, apalagi ditambah dengan menjalani proses pemulihan. Selama proses pemulihan, jelas kamu sebaiknya jangan pacaran lagi.

    Di rumah, ketika aku sakit, Mama akan melarang aku beraktivitas dan keluyuran, supaya aku beristirahat. Kadang-kadang juga ga boleh makan gorengan. Ketika aku merasa sudah mendingan, cuma butuh waktu pulih aja, tetap Mama melarangku beraktivitas dan keluyuran, bahkan melarangku makan gorengan sekalipun sudah ga sakit tenggorokan. Menyebalkan sih, tapi terbukti ketika aku jalani proses pemulihanku, pada akhirnya aku bisa benar-benar sembuh.

    Demikian pula ketika kamu patah hati dan terluka, memang sakit sehingga kamu juga nggak pengen pacaran lagi. Tetapi ketika masa-masa sakit itu lewat, ada proses pemulihan yang harus dijalani. Selama proses itu (setahun, dua tahun, atau bertahun-tahun, mesti SABAR!), sebaiknya jangan pacaran lagi. Jangan juga 'deket' sama cowok. "Tapi Ce... Kan udah lama putusnya..." Apakah itu menjamin bahwa kamu benar-benar sudah pulih? Apakah itu berarti kamu benar-benar sudah siap untuk masuk dalam sebuah hubungan yang akan berlanjut ke pernikahan?

    Sebenernya sih aku seringkali terlalu sombong dan menganggap diri sudah cukup pulih, terus deket sama cowok, dan akhirnya patah hati lagi. Sempat pacaran lagi juga tapi toh berakhir sia-sia juga. Aku nggak sabar menjalani proses pemulihan. Akibatnya sangat fatal. Bukan cuma hatiku hancur berkeping-keping, tetapi hubungan pribadiku sama Tuhan jadi berantakan. Doa aja susahnya amit-amit. Please deh, jangan lari dari proses pemulihan, sebaliknya BERSABARLAH.

    Ayo terus kejar hubungan pribadi sama Tuhan, cari tahu apa yang Tuhan kehendaki dalam hidupmu dan kerjakan! Sambil menjalani proses yang sulit, coba cari tahu apa sih yang sebenarnya Tuhan inginkan dari sebuah pernikahan? Bagaimana itu bisa memuliakan nama Tuhan? Cari tahu kehendak Tuhan. Nggak ada ruginya kok, malah untung! Toh Tuhan sendiri yang bilang. "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33).

    Tuhan tahu kok kita butuh pasangan hidup, hanya orang-orang tertentu yang Dia panggil untuk hidup selibat. Jadi, jangan kuatir. Jalani saja proses pemulihanmu.

  3. Singkirkan segala sesuatu yang mengingatkanmu pada mantan pacar.
    Segala sesuatu itu termasuk komunikasi. Bukan berarti kita harus bermusuhan dengan mantan pacar. Tapi gimana mau melupakan mantan pacar kalau masih terus kontak? "Tapi susah Ce... Sakit Ce... Ndak sanggup aku, Ce...." Bukan berarti aku sanggup lo yaa... Haha... Nggak juga.. Susah banget untuk nggak SMS dia, nggak telepon, nggak liatin fotonya di fb.. S-U-S-A-H. Tapi memang harus dilakukan supaya bisa pulih. Kalau kamu terus kontak sama dia, gimana kamu mau fokus sama Tuhan dan pulih? Jangan juga balas message2nya, angkat teleponnya, bahkan sampe jalan lagi sama dia.... Ekstrimnya sih ya blocking aja semua akses komunikasi. Agak kejam sedikit, tapi memang harus ditega-tegakan. Kalau Pastorku sih bilang, intinya bukan mau musuhan atau apa dengan gak mau kontak sama sekali, tetapi memang kita mesti tegas pada segala sesuatu yang menghalangi fokus kita sama Tuhan.

    "Trus barang-barang dari dia mau diapain Ce?" Kalau aku sih sudah pasti menghapus semua foto dan menyingkirkan semua barang kenangan (baca: dirombeng). Kecuali barang-barang yang berguna kayak jam tangan sih aku nggak singkirkan. Heheee.. Itu juga karena barang tersebut nggak begitu mengingatkanku sama dia, meskipun kalo ditanya ya pasti inget lah siapa yang ngasih, tapi udah gak galau lagi. Nah kalau barang-barang kenangan itu membuatmu galau, ya sebaiknya jangan ada yang disimpan, relakan semuanya untuk disingkirkan, dirombeng, dijual, atau dikasih orang lain. "Tapi sayang Ce... Masa dibuang gitu aja?" yaaah, aku juga ngerasa begitu kok. Untuk beberapa semester lamanya, aku tidur dengan memeluk boneka babi pemberian mantan. Boneka itu HARUS selalu ikut aku pulang-pergi Jakarta-Surabaya tiap akhir semester. Papa sampe geleng-geleng kepala tiap kali melihat boneka itu, soalnya gak guna dan menuh-menuhin koper. Lah gendut begitu. Bulet lagi. Hehe... Butuh waktu sih untuk menyingkirkan si babi itu. Apalagi udah kebiasaan tiap kali tidur pasti memeluk babi pink itu. Sama lah kayak orang kebiasaan meluk guling. Tapi toh akhirnya dengan kemauan yang kuat dan fokus yang makin tertuju sama Tuhan, aku berhasil tidur tanpa si babi pink! Intinya sih, aku berhasil melupakan mantan pacar! YEY!! \(^-^)/

  4. FOKUS sama Tuhan dan apa yang Dia inginkan dalam hidupmu.
    Akan ada saatnya kamu kesepian karena tadinya punya seseorang, sekarang jomblo merana. Rasanya lebih sepi dari hari raya Nyepi :p

    Hehe.. Sulit jelasinnya. Yang jelas kalau kamu pernah patah hati pasti ngerti lah... Nggak enak banget. Sudah ga keinget-inget si mantan pacar juga masih tetep aja kerasa sepi. Sudah punya temen segudang juga masih aja galau karena menjomblo. Yah, itu memang salah satu efek samping patah hati yang kayaknya nggak ilang-ilang. Berdasarkan pengalaman sih obatnya cuma FOKUS sama Tuhan dan kehendak-Nya. Rasa kesepian itu terobati cuma saat aku lagi fokus sama Tuhan dan bener-bener cari kehendak Tuhan.

    Aku pernah kok jatuh, nggak lagi fokus, nggak lagi cari tahu apa yang Dia kehendaki. Hasilnya? Menyakitkan. Penuh penyesalan banget lah. Ujung-ujungnya jadi berdosa, lalu mengeluh. "Kenapa dulu pacaran? Kenapa kok aku bisa begitu bodohnya? Kenapaaaaa.. Kenaaaaaappaaaaaaaa???" Frustasi kan? Jadi ya please, jangan sampe ga fokus lagi sama Tuhan!!
  5. Miliki seorang partner doa.
    Ini sih minta aja sama Tuhan, pasti langsung dikasih. Awalnya tuh aku minta partner doa gara-gara baca Becoming The Woman God Wants Me To Be. Di buku itu ditulis tentang betapa pentingnya punya partner doa. Beberapa bulan setelah putus, aku dapet seorang partner doa yang bener-bener setia mendoakanku sampe hari ini. Dia gak segan-segan lo mengatakan betapa bodohnya aku saat tahu bahwa aku dengan gampang buka hati buat cowok lain tanpa nyari kehendak Tuhan terlebih dahulu. Nah ini baru partner doa sejati! Nggak cuma doa, dengerin curhatan, tapi juga berani menegur. Thanks God, dia nggak menghakimi. Justru waktu tahu aku jatuh, dia cuma bilang, "Sakit kan, Nov? Makanya jangan diulangi lagi." Trus dia peluk dan doain aku, ada mercy yang ditunjukkan. Itu mengharukan., tapi aku lebih terharu lagi waktu tahu bahwa di saat dia mengalami masa-masa yang kering sama Tuhan, dia masih setia doain aku. Justru dia bilang, aku-lah alasan kenapa dia terus berdoa meskipun rasanya tuh kering banget. WOW! Untuk partner doa ini, syaratnya wajib: harus sejenis! Kalo lawan jenis sih ya gak doa lah... yang terjadi malah.... you know!!

    And of course, doain juga partner doamu dengan setia. Buat aku, dia juga orang penting yang harus masuk list prayer-request-ku tiap hari.

  6. Selalu bangkit lagi.
    Tuhan bilang, tujuh kali orang benar jatuh, tapi dia selalu bangkit lagi. Waktu baca ayat ini (sorry ya lupa di mana alamatnya), aku cukup terkejut. Orang benar? Jatuh? Sampe tujuh kali (jatuh dengan sukses sempurna dong!)? WOW!! Siapa sih orang benar ini kalau bukan orang berdosa yang sudah ditebus Tuhan dan sekarang tinggal dalam kasih Tuhan sehingga dia bisa selalu bangkit? Bangkitlaaaaaah!!! Jatuh berkali-kali gapapa, jangan putus asa! BANGKIT!!!! Tapi bukan berarti you selalu punya excuse untuk jatuh dengan berkata, "Kan ntar bisa bangkit lagi Ce...." NGGAK!!!! Kamu tidak bisa mempermainkan Tuhan!!! Ingat itu!!!
  7. Miliki PRINSIP pacaran dan pernikahan yang BENAR, sesuai FIRMAN.
    Ini sih butuh waktu dan proses untuk bener-bener belajar dan cari tahu yang Tuhan kehendaki dalam pernikahan dan pacaran itu apa. Kenapa sih penting untuk memiliki prinsip yang benar? Ya supaya jangan jatuh lagi dan bener-bener bisa mengikuti kehendak Tuhan, bisa membiarkan Tuhan yang menulis cerita cinta kita, jadi bisa memberkati orang lain dan memulian nama Tuhan juga. Dengan demikian patah hati juga nggak usah diulangi lagi kan? ;)
Oke, sekian dulu. Ntar kalau ada yang tiba-tiba keinget lagi, pasti aku tambahin jadi no 8,9,10 dst. Hehe... Tapi sejauh ini itu yang kuingat dan terbukti berhasil. Semoga bisa jadi berkat :)

22 comments:

Anonymous said...

thx ceee.. sama2 bangkit ce :p

Anonymous said...

sulit banget untuk melupakan mantan pacar, udah 2 tahun juga ga bisa..padahal sebelumnya LDRan..
dan sampai saat ini seakan meyakini dialah orangnya, yg terbaik..
dan begitu sulitnya bagiku untuk mengetahui kehendak Tuhan mengenai kelanjutan smuanya ini..
dr tulisan ini aku jadi sadar sulit banget aplikasikan Mat 6:33 ini, padahal ini status bbm aku sepanjang masa yg tiap hari diliat..:(
pray for me ci...

royen ovni said...

terima kasih ya buat pencerahan nya, oya aku izin share ya :)
Tuhan Yesus memberkati

Anonymous said...

Sulit cee pcaran 5 thun tpii putus :( bntuu akuu ce

Wilianti wilty said...

tapi kalau kita masih ingin perjuangin mantan kita lagi apa Tuhan bakal bilang itu salah?

Novi Kurniadi said...

Hai Wilianti, cinta membuat kita ingin berjuang.
Tuhan bahkan memperjuangkan hubungan-Nya dengan orang2 berdosa yang tidak layak seperti kita ini. Dengan kesabaran dan kasih-Nya Dia terus menerus mmemanggil kita dalam hubungan yang intim dengan-Nya.

Saya tidak tahu apa yang menjadi kasusm, mengapa putus, dan apakah si dia layak diperjuangkan. Soal mantan pacar tidak pernah dibahas dalam Alkitab. Tapi kalau kita punya hubungan yang dekat dengan Tuhan, kita akan tahu apa yang baik, benar, boleh, dan berkenan di hadapan Tuhan. Dalam kasus saya, saya yakin memang Tuhan maunya saya move on. Tapi kasus seorang yang saya kenal beda lagi. Mereka putus, tapi ternyata setelah benerapa waktu Tuhan mempersatukan mereka dalam pernikahan yang bahagia. Jadi berdoalah dan cari tahu kehendak Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati!

Unknown said...

Saat ini apa yang kakak tulis sedang aku rasakan , rasanya itu begitu sakit dan sangat sakit, tapi terimakasih untuk kesaksian kaka ini membantu menguatkan aku bahwa segala sesuatu yg terjadi sdh Tuhan ijinkan dan Tuhan yg akan membantu aku melewati proses ini ,aku percaya Tuhan mau aku lbh dekat dngnNya dan aku percaya Tuhan sedang memprsiapkan rencana indah buat aku
Gbu

Novi Kurniadi said...

Hai Cindy...
Thanks for sharing..
Kiranya kasih Tuhan memulihkanmu ya. Gbu too :)

Unknown said...

Tulisannya memberkati banget..
Baru sbln ngalamin namanya patah hati sampe skrg msh sulit move on pdhl gw kenal dia cm 3 bln,coba membuka hati ehh malah susah.Tapi pas baca sharing dr mu bener2 membuat hatiku plong, bener toh gk ush khawatir yg pst cr kehendak Tuhan.thanks banget buat tulisan yg memberkati..Gbu always

Unknown said...

Tulisannya memberkati banget..
Baru sbln ngalamin namanya patah hati sampe skrg msh sulit move on pdhl gw kenal dia cm 3 bln,coba membuka hati ehh malah susah.Tapi pas baca sharing dr mu bener2 membuat hatiku plong, bener toh gk ush khawatir yg pst cr kehendak Tuhan.thanks banget buat tulisan yg memberkati..Gbu always

Novi Kurniadi said...

Hai Willy.. Tuhan itu dekat dengan orang2 yang patah hati.
Gbu too.

Unknown said...

Wah saya sangat senang sekali dapat diberikan pencerahan serta Kebenaran dibalik Masalah yang saya hadapi sebenernya saya Memaksakan kehendak sendiri dalam memilih Pacar (berbeda keyakinan) bukan dengan Restu-Nya Tuhan makanya saya Harus bisa Berusaha untuk Menghilangkan rasa cinta saya ke mantan saya , walaupun sekarang saya masih telfonan saya dan mantan sudah Setuju untuk menjalin hubungan sebatas Sahabat saja , yah di pikir" inilah Solusi yang Terbaik yang TUHAN telah berikan kpd saya karena saya dari awal tau kalau "Air dan Minyak" tidak dapat bersatu , namun saya malah memilih Tidak Taat kepada-Nya akhirnya sama seperti Kitab Amsal katakan saya Akan Meminum dari Kulahku sendiri , Oh Tuhan ampuni Hamba-Mu ini yang Bertelinga namun tidak mendengarkan Perintah-Mu

Fulya said...

Hi che.. kenapa aku belum juga bisa melupakan dia? Bahkan aku sudah berdoa dari setelah putus supaya aku lupakan dia. tapi kenapa Tuhan gak cabut prasaanku? Logikaku sadar betul buat apa mencintai dan harapin dia yg sudah gak cinta aku walau masih kadang2 perhatiin aku?. bodohnya lagi dia jauh beda negara. tapi perasaanku tetap ke dia. Apalagi aku tambah kecewa setelah tau hidupnya bahagia dalam jodoh atau kerjaan. Padahal dia yg sakitin aku. Dan aku yg tersakiti malah Tuhan gak kasih orang baru atau solusi untuk lupain dia. Gmn cara lepas dari semua ini che?. Aku udah muak.. hati dan otakku bertengkar :(. Mohon sarannya :(

Novi Kurniadi said...

Hai Fulya...

Memang proses untuk pulih dari patah hati itu lama dan berat :(

Saran saya, jangan marah pada Tuhan dan berfokuslah kepada-Nya. Jangan fokus untuk melupakannya. Malah makin nggak bisa lupa nanti. Fokuslah pada hubungan pribadimu dengan Tuhan, pelayanan, pekerjaan, persahabatan, dan juga cita2mu.

Semangat yaaa!!!

Unknown said...

Syallom Kk Novi,saya mau bertanya sama KK,Saya juga sedang sakit hati sekali sama cewek yang sudah 3 tahun saya perjuangkan,mala dia segampang nya meninggalkan aku dan melupakan aku serta menyia nyiakan aku Kak. Sebenarnya aku gak terima Kk. Karena aku sayang kali sama dia Kk. Menurut Kk Apa Kami Kembali lagi Kk.? Dan apakah Tuhan Menghendakinya bagi kami untuk kembali Lagi Kk? Tapi seandainya Tuhan gak meng ijinkan aku lagi sama dia,Bagaimana cara untuk melupakan nya dari pikiran kita dan dari hati kita ini Kk? Soalnya dia itu sudah mempermalukan saya Kk. Cukup sakit yang kurasakan bersama dia Kk. 😢😢. Mohon bantu aku ya Kk

Novi Kurniadi said...

Halooo..
Dilemma putus cinta memang begitu ya. Sakit hati tapi masih sayang.

Saran saya: pulihlah dulu dari rasa sakit. Jalani prosesnya bersama Tuhan dan teman2 yang bisa mendukung.

Soal relationship yang baru, bahkan balikan sama mantan nggak perlu dipikirkan dulu.

Nanti kalau sudah sembuh, sudah nggak sakit hati, percayalah bahwa pikiran dan hatimu akan lebih siap menerima dan menjalani hidup tanpa dia.

Satu hal yang pasti: cinta tidak bisa dipaksakan.

Semangat ya!
God bless you!

Anonymous said...

Hai che, saat ini sy baru putus dgn pacar sy sebulan yg lalu kami pun putus krna memang kesalahan dari sy, tapi sy masih berharap untuk bisa kembali balikan dgn dia. Jadi sy berusaha utk terus menjalin komunikasi dgn dia walaupun tdk setiap hari. Krna dari pengalaman mantan sy dulu dia jg pernah putus dgn mantannya tetapi krna komunikasinya mereka masih ada lalu setahun kemudian mereka balikan kembali. Apakah salah jika sy berharap hal tsb terulang kembali di sy ?

Unknown said...

Saya juga mengalaminya,parahnya kita udah merencanakan perkawinan, yet api tiba2 minta putus tanpa ada alasan yang jelas, intinya klo mnurut yg saya alami kita harus mengampuni dahulu,apabila kita masih menyimpan sakit hati, sama saja kita menyimpan kenangan2, klo kita sudah bisa mengampuni(meskipun suit, hehe), lama kelamaan Tuhan bikini kita move on kok, HBU all

tyo said...

Syallom Ce,.
Saya mau bertanya
apa benar kalau seorang laki-laki dari etnis tionghoa/chines bebas memilih pasangan diluar dari pada sukunya?
Sedangakan yang perempuan tidak boleh menikah dgn suku/ras diluar chines, dan harus menikah dgn sesama org chines sendiri, dan kebanyakan yang perempuan di jodohkan. Apa benar seperti ini? Apa ini berlaku untuk semua orang china? Apakah ini semacam tradisi atau gimana?
Maaf sdh bertanya seperti ini, bukan mau menjelekan suku/ras/etnis tertentu, saya hanya bertanya. Sekiranya bisa jadi pengetahuan untuk saya.
Krna saat ini saya jg dalam kondisi yang sngat terpuruk. Hari minggu tgl 24 mei 2020 kemarin kisah saya harus berhenti sampai disini, berhenti karena dia sdh dijodohkan. Padahal kami masih saling mencintai, dan saling menjaga kesetiaan. Ini lebih sakit dri perselingkuhan, karna kami harus berpisah sedangkan kami masih sling sayang.
Saya pacaran dgn dia sdh 4 thn lebih, kurang 5 bln lagi usia kita genap 5 thn, dan semuanya harus berakhir seperti ini. Hati saya sangat hancur.
Untuk coba lupakan yg terjadi saat ini sangat susah, berat sekali rasanya.
Apakah jodoh itu ditangan manusia, atau jodoh itu ditangan Tuhan.
Maaf saya tidak menyalahkan Tuhan, saya tdk punya kuasa untuk itu, hanya sj kenapa ini terjadi dalam hidup saya. Saya sayang sama dia saya setia sama dia, 4 thn lebih bkn waktu yg singkat kan.
Diluar sana banyak orang yang yg pacaran tidak serius dan hanya ingin mempermaikan perasaan perempuan, ada juga yg menjalin hubungan tanpa cinta, tanpa kesetiaan. Kenapa tidak mereka saja yang Tuhan pisahkan. Kenapa saya yang sudah setia temani dia dri bangku kuliah sampai kami lulus sama sama, harus berakhir seperti ini. Saya belajar untuk setia di saat pacaran, supaya kelak saya bisa tetap setia dan mempertahankan keutuhan rumah tangga saya.
Sakit sekali rasanya ce, semakin saya coba lupakan semakin saya ingat semua kenangan itu.
Sesekali air mata saya tetap keluar meski sdh saya coba menahannya.

Maaf saya laki-laki tapi cengeng kalau soal perasaan.
Saya butuh penguatan.
Bantu saya dengan Doa.

Novi Kurniadi said...

Halo Tyo, terima kasih sudah mampir di blog saya dan berbagi cerita.
Maaf ya, baru sempat baca.
Semoga saat ini kamu sudah merasa lebih baik.

Pertama, tidak semua keluarga seperti yang kamu sebutkan tadi. Memang masih ada yang suka menjodohkan anak-anak mereka dan menentang pilihan anak-anak, tapi tidak semua seperti itu. Saya mengenal beberapa teman perempuan Tionghoa yang menikah dengan laki-laki non-Tionghoa. Dalam kasusmu, orang tua mantan pacarmu belum bisa menerima calon menantu non-Tionghoa.
Hal tersebut tidak selalu berarti rasis. Bisa jadi sebaliknya, itu merupakan trauma karena pernah didiskriminasi sebagai etnis Tionghoa. Itu sebabnya, keluarga si dia belum bisa menerima menantu dari etnis Tiongha.
Jadi jangan merasa sedih karena kamu bukan etnis Tionghoa. Apapun suku dan ras kita, Tuhan telah menjadikan semua orang baik adanya.

Kedua, mencintai berarti juga rela melepaskan seperti yang sedang kamu lakukan sekarang. Memang sakit sih, tapi kamu pasti bisa.

Ketiga, jodoh itu di tanganmu. Setiap orang memilih jodohnya sendiri. Itu sebabnya banyak kawin cerai terjadi. Hanya Adam dan Hawa, Ishak dan Ribka, Yusuf dan Maria, serta mereka yang memilih menyerahkan pilihan pasangan hidup dalam tangan Tuhan yang bisa bilang bahwa jodoh mereka di tangan Tuhan.

Kalau kamu menyerahkannya dalam tangan Tuhan, percayalah Dia akan bertindak memberikan yang terbaik pada waktu yang tepat. Jauh lebih indah daripada yang bisa kamu bayangkan sekarang.

Keempat, saya harap kamu cepat pulih dari patah hati dan bisa bangkit. Percayalah, Tuhan mengasihimu dan mengharapkan yang terbaik untuk kamu. Sebagai anak Tuhan, saya rasa Dia ingin kamu jadi menantu yang dikasihi mertua, suami yang dihormati dan dikasihi istri dengan setia apapun rintangannya, dan ayah yang kuat dalam iman.

Tuhan memberkatimu!

Teriring salam dan doa,
Novi

Kristina Els said...

aku sedang difase itu, jujur rasanya berat banget untuk meninggalkan setiap kenangan yang udah kita buat bareng. Tuhan tolong.

Ingsiauw said...

hi, ce
makasih banget tulisannya sangat menguatkan dan memberkati 😊
saya lagi di fase ini ce, mau maju susah dia sdh punya pasangan mau lepas masih pnya perasaan ce sudah berusaha tp gagal terus ce, hub saya sdh berjalan hampir 5thn sampe sekarang masih kontakan masih ketemu karena satu kantor satu ruangan bahkan jarak rumah pun dekatce

punya saran ga ya ce, tq ce

Post a Comment