Monday, August 22, 2011

"Jangan Menyerah ya Kak..."

by Diannita Dwi Pujiastuti Gazalie on Monday, August 22, 2011 at 6:01 am


"This Christmas will be GREAT!", said me to my friend yesterday.
"Why? What are you going to do?", said him
"I don't know. I just thinking that I will be so grateful this December, after passing through a lot of challenging semester."

-------

Banyak hal terjadi minggu yang lalu. Ini baru awal dan aku merasa banyak pergumulan sudah di depan. Bukan untuk lari dari padanya namun untuk dihadapi. Ketakutan dan kekhawatiran itu ada namun keyakinan atas penyertaan Tuhan itu menguatkan. Saudaraku yang aku sangat kasihi beberapa tahun lalu meneguhkanku untuk belajar percaya dengan sebuah ayat. 

"Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmumemegang tangan kananmu dan berkata kepadamu : "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau."  Yesaya 41:13

1. Penciptaku, Tuhan, Allahku yang berkuasa atas bumi ini memberi jaminan kepada ciptaan lemah sepertiku. Betapa aku terkagum dan terhentak ketika aku masih terus kuatir dan takut. Tuhan Allahku sendirilah yang berfirman. Ketika Ia telah berfirman, itu artinya YA dan AMIN! 

2. Saat aku kecil, aku selalu ingin digenggam oleh Papa setiap kali menyeberang. Karena aku tahu menyeberang jalan adalah hal yang tidak mudah, sesuatu yang membingungkan, dan jika tidak berhati-hati aku akan celaka. Dalam kehidupan ini aku setiap hari seperti 'menyeberang jalan', saat-saat dimana saya harus tengok kanan dan kiri, berjaga-jaga supaya tidak tertabrak, memilih saat mana yang tepat untuk maju ke depan karena tidak mungkin saya hanya diam tanpa maju sedikitpun, dan saya harus benar-benar hati-hati supaya tidak celaka....dan ternyata saya tidak sendirian...Saya digandeng oleh-Nya. 

3. "Janganlah takut" sebab "Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban" II Timotius 1:7
Saya adalah orang yang mudah takut. Ada dua hal yang saya mengerti dalam hal ini. 
- saya bersyukur diijinkan Tuhan merasakan ketakutan...karena di situ saya semakin sadar akan keberdosaan saya dan ketidakmampuan untuk hidup berdasarkan kekuatan saya sendiri. Dalam moment merasakan ketakutan, di situ saya merasa semakin harus bersandar pada Tuhan
- saya adalah anak Allah dan yang Bapa kehendaki adalah saya MEMPERCAYAI Dia. Bapa mana yang tidak sedih jika anaknya lebih mempercayai orang lain padahal nyata betul bahwa Bapa adalah pihak yang paling bisa diandalkan. 

4. Jadi...tenanglah kini hatimu. Ia akan menolong saya melalui setiap bagian dari kehidupan ini. Ia akan menolong saya dalam pergumulan namun bukan menggantikan saya menjalani pergumulan itu. Sayalah yang akan menjalaninya namun tidak sendirian. Saya tahu Allah ingin saya belajar dan percaya bahwa Guru Terbaik itu akan menolong saya untuk belajar.

Keluhan itu mudah sekali akan terlontar. Stress pun terkadang tak terhindarkan. Namun, saya dan teman-teman lain tidak boleh menyerah. Di manapun saya dan Anda ditempatkan, dunia perkuliahan, pekerjaan, pelayanan, keluarga, pertemanan, dan lain-lainnya, di situlah tempat untuk BELAJAR tidak menyerah. Terima kasih untuk pribadi yang berkata padaku semalam, "JANGAN MENYERAH YA KAK!" 

Ya... Saya TIDAK AKAN MENYERAH... 

No comments:

Post a Comment