Friday, November 25, 2011

Happy Teacher's Day!

Pagi ini saat lagi pake lotion (ngomong2 lotionku itu gede banget hampir seliter tapi harganya cuma 15ribu, wangi dan top markotop abis! belinya di Watson, always discount! hehehe...), ada sms masuk ngucapin selamat hari guru. Waaaah... belum jadi guru beneran udah dikasih ucapan selamat hari guru. Hehehe....

Buat aku, dipanggil menjadi seorang guru Kristen itu bener2 panggilan yang luar biasa. Guru itu kalo di Alkitab sejajar sama bapak ibu gembala, pastor, misionaris, dan bahkan rasul! Gak percaya?? Ini buktinya:



Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. (1 Korintus 12:28)


 11 So Christ himself gave the apostles, the prophets, the evangelists, the pastors and teachers, 12 to equip his people for works of service, so that the body of Christ may be built up 13 until we all reach unity in the faith and in the knowledge of the Son of God and become mature, attaining to the whole measure of the fullness of Christ. (Ephesians 4)


Dulu waktu SMP-SMA gitu aku sempat mikir kayaknya panggilanku itu jadi hamba Tuhan dan melayani di gereja. Sama sekali gak kepikiran bahwa menjadi guru juga adalah panggilan dari Tuhan. Juga gak kepikiran bahwa seorang guru yang ngajar berbagai mata pelajaran di depan kelas pake papan tulis dan sibuk nulisin rapot di akhir semester bisa dipake Tuhan untuk jadi gembala buat murid-muridnya.

Thanks to God, kira-kira 3 tahun yang lalu aku nemuin bahwa mendedikasikan hidup untuk melayani Tuhan bukan berarti harus masuk sekolah Teologia, punya gelar Ev/Pdm/Pdt dll lalu setiap hari kerjanya di gereja. Jadi hamba Tuhan depends on God's calling in your life! Nah, setiap orang harus mencari panggilan hidupnya di dalam Tuhan dan meresponi dengan bertanggung jawab. Akhir April lalu, founder YPPH dan Siloam Hospital, Bapak Johannes Oentoro meninggal dunia. Pada cover buku acara penghiburannya, tertulis sebuah kalimat yang melukiskan siapa beliau: a faithful man who responded to God's calling.

Ada suatu sukacita ketika mengingat lagi bahwa menjadi guru adalah sebuah panggilan Tuhan yang harus terus aku responi dengan penuh tanggung jawab. This is a previlege! Selama hampir 3 tahun kuliah, terus-menerus aku belajar bagaimana jadi guru gak cuma modal pengetahuan aja, yang penting adalah memuridkan setiap siswa di kelasku menjadi murid-murid Kristus! Kerjaanku gak cuma ngajar, tapi juga mendidik. Tidak sekedar mendidik, namun juga memuridkan mereka menjadi murid Kristus. Secara langsung, seorang guru Kristen menjadi gembala bagi para siswa. Guru Kristen harus bawa domba-domba ini menjadi milik Kristus.

Namun pagi ini sebelum Morning Devotion di TC Hall, mendadak aku teringat sebuah ayat yang tidak asing lagi bagi mahasiswa/i Teachers College.

Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. (Yakobus 3:1)

Ayat ini bukan mau mengajak setiap orang untuk menolak kalo dipanggil jadi guru. Ayat ini mau menegaskan bahwa panggilan menjadi guru bukan panggilan yang main-main. Ini sebuah pekerjaan besar di dalam Kerajaan Allah! Ingat, Kristus sendiri adalah seorang guru. Dialah Guru Agung kita. Aku ingat seorang guru UPH College yang dulu mengambil S2 di Teachers College pernah berkata, "Kita seharusnya menjawab panggilan ini dengan takut dan gentar karena kita mengerjakan pekerjaan yang sama dengan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus."

Takut dan gentar. Fear and trembling. Baru kemarin aku merefleksikan semester ini dengan pertanyaan, "As I am going to be a Christian teacher, have I been a good Christian student?" Bagaimana mungkin aku bisa jadi guru Kristen yang menjawab panggilan Tuhan dan menghidupi visi ini dengan takut dan gentar kalau sebagai mahasiswi seringkali masih nggak attentive sama dosen, ngerjain tugas last minutes, dll? Bersyukur banget hari ini boleh ditegur kembali oleh Yakobus 3:1.

By the way, sekalipun panggilan tiap orang berbeda, pada hakikatnya setiap orang harus mengajar.

18 Then Jesus came to them and said, “All authority in heaven and on earth has been given to me. 19 Therefore go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit, 20 and teaching them to obey everything I have commanded you. And surely I am with you always, to the very end of the age.” (Matthew 28)

Mengajar bukan berarti harus selalu menjadi guru Kristen. Kalau menjadi guru Kristen bukan merupakan panggilanmu, maka kamu harus mempergumulkan dengan serius untuk menjadi mentor bagi seorang yang lebih muda di dalam pengenalan akan Tuhan. Kalau kamu sudah menikah, pastikan bahwa kamu dan pasanganmu menjadikan anak-anak kalian murid Kristus dengan mengajarkan mereka segala sesuatu yang sudah Tuhan Yesus perintahkan.






Happy Teacher's Day! \(^-^)/

11 comments:

Paulus Teguh said...

Artikel yang bagus, i'm really blessed and impressed! Ini kembali menyadarkanku karena sekarang ini aku juga seorang guru... Hehehe....

Gimana kabarmu nov? Kamu bergereja di mana, btw?

Foto-fotomu di atas ini kamu mengajar apa? Di mana? ^^

Novi Kurniadi said...

Hai Paulus! :)
Senang ada yg terberkati!
Jadi guru di mana ni?

Kabarku baik.. Aku gereja di Harves Mission Community Church (buka aja www.hmcc.net)

Itu pengalaman praktikum ngajar TK di Sekolah Lentera Harapan Tabita, Koja, Jakarta Utara tahun lalu. Hehehe...

Paulus Teguh said...

Aku bukan guru sekolah kayak kamu, aku cuma jadi guru les privat... hahaha.... Ngajar les 6 kali seminggu.
Lalu juga mimpin 2 KTB di Persekutuan kampus.... Mungkin bisa dibilang pembimbing rohani :)

Ow, HMCC ya... Aku sudah buka linknya tapi agak bingung.... Hahaha.... Itu gereja beraliran apa?

Kalau di Surabaya, kamu gereja di mana?

Novi Kurniadi said...

Ya itu juga guru :)
Aku juga selain kuliah keguruan juga membimbing secara rohani di komunitas doaku dan di asrama.

HMCC ini half-reformed. Susah sih jelasinnya. Yg pasti kalau dilihat dari doktrin sih jelas reformed. Kalau dilihat dari aspek2 yang lain spt tata cara ibadah dll, tidak murni reformed, tapi juga bukan pantekosta atau karismatik. Yang penting sih buat aku gereja ini sangat Christ-centered dan Bible-Teaching oriented. Visi misi dan proyek pelayanannya punya tujuan jelas untuk transformasi hidup, memuridkan orang untuk jadi murid Kristus.

Kalau di Surabaya tu di Happy Family Center, Embong Sawo.

Paulus Teguh said...

Hoo, i see... Doktrinnya reformed ya.... Hahaha, kalau liat kamu waktu SMP dulu, keliatan jelas kamu orangnya karismatik abis.... hahaha...

Berarti kamu sudah belajar teologi reformed juga ya... hehehe....

Blogmu ini sangat bagus, gaya penulisanmu bagus, teratur, mudah dipahami. Hehehe... Tapi saran nih, sebaiknya artikel-artikelmu ini dikasih "selengkapnya....." gitu supaya bandwidth halaman depannya gak terlalu besar.... Lalu juga dikasih tools "subscribe" supaya aku bisa tau kalau komentarku sudah dijawab.... Kalau gak tau caranya, ntar aku jelasin....

Kamu produktif sekali menulis-nulis kayak gini ya.... hehe

Novi Kurniadi said...

Hahahahaaa.. Aslinya ndak karismatik lo.. Soalnya aku dari kecil di gereja injili-mandarin gitu.. Trus waktu SMP ikut sempat ikut2an temen ke gereja karismatik, jadi di sekolah kelihatannya karismatik abis.. wkwkwk..

Pokoknya sejak kuliah aku belajar teologi reformed soalnya background UPH itu reformed.. Setidaknya foundernya itu reformed. Blm lagi aku di Teachers College tu wajib ada mata kuliah teologi..

Thanks ya untuk saran2nya.. tapi gimana caranya? Hehe.. terus terang gak gitu ngerti, ini juga masih baru nulis blog..

Kalau soal nulis sih sebenernya sudah produktif dari kecil, tapi baru belakangan ini aktif secara online :)

Btw aku sudah lihat blogmu,bagus juga! :)
sangat berani dan radikal! teruskan!

Paulus Teguh said...

Wah "read more..." nya sudah ada nih... bagus2, hehe....
Untuk subscribe itu salah satu gadgetnya blogspot, coba dicari aja di pilihan gadget2nya....

Wah sudah produktif nulis dari kecil? Wow, keren2... hehehe....

Thank u pujiannya.... hehe... Orang-orang lain juga bilang blogku sangat berani, well.... Padahal sebenarnya gak 100% bener tuh... Aku memang suka artikel-artikel perbandingan agama, tapi aku gak pernah menghina atau menjelekkan agama lain.... Cuma dari judul artikelnya aja kelihatannya frontal... Hahaha....

Novi Kurniadi said...

oke deh.. ntar aku coba utak-atik lgi nih blog.. hehe.. kmrn nemu jg akhirnya cara ngasih "read more"..

dari kecil Papa yg ngajarin utk nulis apaapun yg aku ingin untuk diingat.. jdi dr kecil aku punya buku harian sampe SMA.. trus kuliah berhenti nulis buku harian karena aku takut tuh buku ditemuin roommate dan dibaca org lain.. lgipula belakangan jg lbh suka nulis yg bs dibca org.. jdilah blog ini.. hehe..

Sekalipun tdk menjelekkan agama, tpi wktu kamu ungkapkan kebenaran Kekristenan itu spt apa, itu sudah satu langkah yg sgt berani.. :)
Tau sendiri lah bagaimana dunia ini menolak kebenaran Firman Tuhan..

Paulus Teguh said...

Wow, sudah dari kecil dibiasakan gitu? Pantesan... Hebat2.... Teruskan menulis... Rasanya Suatu saat kamu pasti akan benar-benar dipakai Tuhan sangat luar biasa, aku merasa begitu....

Haha, natur manusia berdosa memang menolak kebenaran.... Sudah berkali-kali aku dihina-hina dan dicaci-maki di blogku meskipun aku gak pernah menghina siapapun atau menghina agama manapun, dan juga gak pernah membalas.... Yah, mungkin memang inilah yang namanya pikul salib... Aku terus berdoa saja buat mereka... Haha...

Novi Kurniadi said...

Thanks Paulus! :)

Semangat ya, tetap tuliskan yg benar sesuai Firman!

Sandy said...

nice video :

http://www.jawaban.com/index.php/entertain/detail/color/orange/id/128/news/120502161151/limit/0/Guruku-Sahabatku

Post a Comment