Saturday, April 27, 2013

Behind the SKRIPSI - Part VIII: Peace that surpasses all conditions

Beberapa hari sebelum sidang, ada dua hal yang membuatku mengganggu, bahkan benar-benar bikin galau.
  1. My family's struggle: finance
    Sejak tahun 2009, karena kebangkrutan di perusahaan tempat Papa kerja, keluarga kami jadi extra bergumul di area finansial. Namun hampir 4 tahun ini bisa dibilang penyertaan Tuhan itu sempurna, segala sesuatu yang kami butuhkan selalu Tuhan sediakan. Bahkan tahun lalu aku bisa jalan-jalan ke Singapore juga karena Tuhan yang sediakan dananya. Kalau bukan karena Tuhan, tidak mungkin aku bisa punya uang lebih untuk jalan-jalan ke luar negri.

    Beberapa hari sebelum ngeprint revisian, aku sempat sms ke Papa minta dikirimin duit lagi karena memang butuh dan memang seharusnya sudah dikirimin sih.... Tapi ternyata Papa nggak bisa kirim dulu sementara, tunggu beberapa hari lah. Tadinya sempat panik karena aku jelas butuh duit lebih untuk ngeprint 3 rangkap skripsi yang tambah tebel itu sebelum Papa bisa kirim duit lagi... but, PRAISE GOD! Ada my accountability partner, a sister in Christ, who was really helpful. Dia kasih setumpuk kertas, sekitar 200an lembar, trus kasih pinjeman duit juga. Jadi aku nggak perlu kuatir soal ngeprintnya. Selain itu there's another sister yang let me ngeprint pake printer dia dan tintanya juga buat 3 x 170 lembar GRATIS! Praise God! :)

  2. My family's struggle: stroke
    Stroke? Yup. Cuma 2 hari sebelum sidang, sepupuku nge-chat dan nanya soal Papa. Nah, aku sih nggak tahu apa-apa. Jadi aku memutuskan buat sms Titi untuk nanya Papa kenapa sekalian bales smsnya kalo ada kiriman duit yang baru ditransfer dari Ieie (tante). Ternyata Papa kena stroke ringan hari Senin malam. Selasa pagi baru dibawa ke rumah sakit. Thanks God, nggak perlu rawat inap. Tadinya bener-bener kaget denger berita ini. Aku juga sangat kuatir, bingung, kalut, bener-bener panik. Tapi rasanya nggak sama seperti waktu aku down gara-gara status kelulusanku ditunda pada sidang yang pertama. Sekalipun cemas, ada suatu perasaan damai karena aku tahu pasti Tuhan memegang kontrol atas kehidupan keluargaku dan memang Dia demikian! Saat akhirnya bisa telponan sama Papa, Mama, dan Titi, aku sangat lega mendapati bagaimana tangan Tuhan betul-betul menjaga dan melindungi keluargaku. Papa kena stroke ringan. Meskipun sebagian tubuhnya lemas tapi masih bisa jalan pelan-pelan. Selain itu ada keluarga besar yang sangat membantu dan mendukung.

    Selagi aku mengetik bagian ini, aku sempat berhenti untuk menerima telpon dari Mama. Praise God, aku dengar lebih banyak lagi cerita dari Mama tentang pertolongan yang Tuhan kasih lewat keluarga besar dan kerabat kami. Pagi tadi kepala Papa tidak bisa digerakkan. Jadi langsung dibawa ke rumah sakit lagi. Please pray for our family yaa!
Aku bersyukur kepada Tuhan karena beban pikiran tentang keluarga tidak mempengaruhi fokusku dalam mempersiapkan sidang yang kedua. Justru aku bisa lebih fokus mempersiapkannya. Thanks God, once again aku juga terima banyak dukungan from my sisters in Christ!

Rabu siang, Nita bantuin aku untuk mempersiapkan presentasi. Dia kasih banyak masukan supaya presentasiku itu lebih jelas dan lebih efektif. Bahkan malemnya dia balik lagi ke kamarku lagi buat kasih donat gede sebagai mood booster (sori ya gak ada fotonya, keburu dimakan.. haha..). Trus dia juga kasih pertanyaan demi pertanyaan yang membantu. Nggak lama kemudian Kenia sama Debby juga dateng bawa susu coklat sama roti keju. Mereka juga dengerin presentasiku dan ngasih beberapa pertanyaan, terus doain.

Kamis, 25 April 2013 aku benar-benar siap dan fokus. Cerita selengkapnya to be continue...

1 comment:

Unknown said...

Tetap semangat ya ^_^ Tuhan kita TUHAN yang luar biasa kok....so don't be worry, He always with u..
Doa ku untuk mu sahabat....Gbu


http://lifeexpeditionblog.blogspot.com/




Post a Comment