Thursday, June 7, 2012

UPH TC Scholarship: It is not about you!

Rating postinganku tentang UPH TC (Teachers College) yang judulnya Could it be you? meningkat dalam waktu sekitar 2 minggu terakhir. Kalo lihat statistik blog, aku menemukan banyak orang yang googling mengenai UPH TC dan beasiswanya. Ini bagian yang sangat menarik! UPH TC menyediakan beasiswa hingga 100% meliputi biaya pendidikan, akomodasi, meal, transportasi, pokoknya semua dibayarin! Kita cuma tinggal kuliah dan menikmati semua fasilitas yang bikin orang lain ngiri. Beberapa waktu lalu bahkan ada yang email ke aku nanya kapan pendaftaran akan dibuka. Melihat ini semua aku sangat tergerak untuk mengatakan bahwa kesempatan beasiswa ini BUKAN untuk masa depanmu secara pribadi. Kalau kamu berharap bisa memperbaiki nasib dan punya masa depan cerah dengan penghasilan tinggi atau jabatan yang keren dalam Yayasan Pendidikan Pelita Harapan, sebaiknya JANGAN daftar ke UPH TC!

Ini bukan tentang kamu ketika beasiswa diberikan. Bukan tentang kamu ketika ada kesempatan belajar menjadi guru. Dan lagi-lagi, bukan tentang kamu juga ketika ada kesempatan mengajar. Ini tentang Allah dan kerinduan hati-Nya bagi pendidikan Kristen yang transformatif di Indonesia. Oleh karena itu, tidak semua yang kamu harapkan akan terjadi, melainkan apa yang Tuhan kehendaki itulah yang terjadi.

Selama menjalani perkuliahan di UPH TC, bagiku secara pribadi tidak ada masalah yang cukup berarti sehingga membuatku harus merasa menyesal, namun banyak mahasiswa-mahasiswi di TC yang merasa menyesal telah mengambil beasiswa ini. Alasan mengapa aku tidak menyesal adalah karena sejak awal aku sudah siap untuk menanggung segala konsekuensi. Setiap poin perjanjian beasiswa sudah aku pergumulkan dan orang tua juga sudah menegaskan berkali-kali bahwa sekalipun mereka bersukacita atas kesempatan ini namun segala konsekuensinya harus siap kutanggung.

Sebelum berangkat menjalani perkuliahan di UPH TC 3 tahun yang lalu, seorang mahasiswi angkatan 2007 juga menegaskan bahwa ketika aku benar-benar menjalani panggilan menjadi guru dengan sukacita, maka tidak akan ada masalah yang cukup berarti untuk menaati segala kebijakan yang ditetapkan pihak yayasan. Namun kalau kamu tidak yakin ingin menjadi guru, tidak siap untuk mengikuti segala kebijakan dan perjanjian beasiswa yang ditetapkan dan dapat berubah sewaktu-waktu, maka kesempatan yang berharga ini akan menjadi suatu pikulan yang berat bagi hidupmu.

Lebih jelasnya lagi, aku tidak mungkin cerita panjang lebar di blog yang bisa dibaca semua orang, apalagi bawa-bawa nama yayasan tanpa izin resmi. Intinya kalau kamu tertarik dengan beasiswa UPH TC, PERGUMULKAN BAIK-BAIK! Sekali lagi, impianmu tidak akan terjadi, tapi kehendak Tuhan lah yang terjadi melalui segala keputusan dan kebijakan yang diambil oleh pihak yayasan. Kesempatan beasiswa ini bukanlah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan gratis dan pekerjaan bagus di bawah Yayasan Pendidikan Pelita Harapan. Salah total kalau kamu tergiur dengan segala yang gratis! Tidak ada yang 100% gratis di bawah kolong langit. Kamu tetap harus membayar. Ada kompensasi balik yang harus diberikan dan tidak mudah menjalaninya tanpa hati yang betul-betul mau tunduk dan taat.

Kamu harus siap untuk menjalani semua peraturan, bahkan yang paling tidak masuk akal sehatmu. Tidak segala sesuatu memang harus sesuai jalan pemikiran kita, kan? Pada akhirnya, kamu harus siap untuk menjalani penempatan selama 3-5 tahun dan selama itu kamu mungkin dipindah-pindahkan dari ujung Sumatra ke ujung Papua. Mungkin juga kamu harus mengajar siswa-siswi yang tidak sesuai dengan jurusanmu (misal jurusan pendidikan menengah biologi saat penempatan harus mengajar SD dan jadi wali kelas yang berarti ngajar semua mata pelajaran, ini kejadian nyata yang dialami mahasiswi angkatan 2008 di kamarku). Orang yang berpikiran positif bisa saja bersyukur untuk suatu kesempatan bekerja dan belajar di tempat yang tidak sesuai dengan bidangnya; tapi kalau kita tidak siap untuk meresponi dengan baik, keputusan penempatan tersebut tidak akan mudah untuk diterima.

Hanya orang-orang yang benar-benar punya hati bagi pendidikan yang memuliakan Tuhan yang sanggup bertahan dengan setia sampai akhir. Jadi jangan coba-coba ambil kesempatan ini demi pendidikan gratis! Segala fasilitas mewah selama kuliah tidak akan menyenangkan hatimu. Tapi ketika kamu mencari kesenangan Allah di atas kesenanganmu, di situlah kamu akan menemukan sukacitamu.

Kemarin saat briefing untuk praktikum terakhir, Pak Novel membagikan apa yang beliau baca mengenai Gerakan Indonesia Mengajar. Penggagas gerakan ini berkata kalau kamu mendapat kesempatan mengajar selama setahun di daerah terpencil, maka itu bukanlah pengabdian atau pengorbanan melainkan KEHORMATAN. Demikian pula segala tantangan di UPH TC juga bukanlah sekedar pengabdian dan pengorbanan kita dalam menjalani kontrak beasiswa ini melainkan KEHORMATAN untuk meresponi panggilan Tuhan, menjadi rekan sekerja Allah dalam dunia pendidikan, memikul visi misi pendidikan Kristen yang transformatif bagi Indonesia, menjadikan segala suku bangsa Indonesia murid Kristus, memfokuskan diri pada upah surgawi dan bukan duniawi.

Jadi bagaimana? Masih tertarik mendaftar ke UPH TC? Cek dulu motivasi hatimu yang terdalam! Jangan tergiur dengan tawaran beasiswa! Kamu tidak akan bersyukur memperoleh segala yang baik di UPH TC kalau motivasimu hanya untuk memperbaiki nasib. Namun ketika hatimu terarah kepada Allah, kamu akan bersukacita menjalani panggilan ini, bukan karena dirimu dan apa yang kamu dapatkan, melainkan karena siapa Kristus yang kamu layani!

5 comments:

Unknown said...

sekarang semua jurusan sdh mendapatkan ijin kak ? soalnya aku baca2 pernah ada kasus yang tuntutan mhs atas status ijin tc nya uph. mohon pencerahannya. thx u

Unknown said...

Hai kaka admin uph mau tanya kalau lulusan smk bisa mendaftar beasiswa di TC gak?
Mohon bantuanya y...

Unknown said...

Hai kaka admin maua tanya kalau lulusan smk bisa mendaftar di TC?

Unknown said...

Hai kaka admin uph mau tanya kalau lulusan smk bisa mendaftar beasiswa di TC gak?
Mohon bantuanya y...

Novi Kurniadi said...

@Dessy Wulandari: saya kurang tahu mengenai proses ijin. Tapi yang saya saksikan, yakini, dan percayai ialah bahwa Tuhan terus bekerja dan menjadikan TC semakin besar dan semakin menjadi berkat. Sekarang saya sudah hampir menyelesaikan masa resiprokasi (kontrak kerja) dan puji Tuhan, segala sesuatunya berjalan lancar. Teman-teman dan senior yang sudah selesai juga bisa mendapatkan ijazah mereka dan bisa diterima bekerja di instansi pendidikan lain di luar yayasan.

@Susianti Waruwu: saya rasa bisa. Coba hubungi UPH TC langsung saja ya :)

Post a Comment