Temen-temen di SMP Team lagi dapet tugas untuk evangelist people in public places. Kemaren tuh harusnya si Jen reach out people di mall Puri Indah, tapi batal karena aku minta dia temenin jalan bareng ke SMS. Hehe.. Singkat cerita, siang ini aku nemenin dia reach out. What is reach out?
Reach out itu penjangkauan. Hehehe... Jadi ceritanya kan temen-temen yang tergabung dalam SMP (Student Mission Project) Team ini akan dikirim ke Lampung dan Papua buat pelayanan misi yang pastinya spread the Gospel and share who Jesus is. Sebagai latihan, mereka wajib datang ke tempat umum kayak mall gitu lalu nyamperin seseorang dan menginjili orang tersebut. Sebelumnya mereka sudah belajar Evangelism Explosion (EE), salah satu metode umum yang dipakai dalam penginjilan.Dulu waktu SD sama SMP aku juga pernah ikut EE. jadi sudah ngerti gimana cara reach out-nya. So, siang ini after lunch kami berdua doa bareng terus jalan cari pre-Christians buat share the Gospel. Awalnya ke Times Bookstore. Setelah beberapa saat melihat situasi dan kondisi yang kurang mendukung, kami jalan ke mal, masuk ke Gramedia, terus keluar ke foodcourt.... Nah, saat itu kami melihat banyak pelajar SMP-SMA gitu masih pake seragam dan berkeliaran di mall. Kami sepakat buat reach out mereka aja, karena kayaknya bakal lebih enak ngobrolnya.
Setelah beberapa saat, kami berdua menemukan 2 orang gadis kecil (hahaa.. sok gede) yang masih pake seragam putih-biru dan jalan-jalan gak jelas gitu di mall. Kami mengikuti mereka berdua sambil bergumul gimana mesti mulai menyapa mereka. Mereka berhenti di Amazon, kayaknya mau karaokean tapi gak jadi gitu, trus kami samperin... Awalnya kami bilang kalau kami berdua adalah mahasiswi jurusan pendidikan dan mau nanya-nanya soal sekolah. Mereka setuju dan kami pun duduk ngobrol.
Kedua gadis kecil ini masih kelas 7, jadi masih imut-imut banget. Hehe... Kami ajak mereka ngobrol soal sekolah dan mendapati bahwa dari kecil mereka dibesarkan menurut iman kepercayaan orang tua mereka. Saat ini mereka menempuh pendidikan di sekolah swasta agama mereka. Ngobrol, ngobrol, ngobrol.... Kami coba pertanyaan yang biasa dipake dalam EE, "Kalau seandainya malam ini atau besok kamu meninggal, kamu ke mana?" Dari pertanyaan tersebut, kami akhirnya berdiskusi mengenai dosa, pengampunan, hukuman, Tuhan, surga dan neraka. Selama sejam lebih Jen dan aku coba untuk mengarahkan mereka bahwa ada suatu penebusan yang memungkinkan untuk kita bebas dari hukuman dan menerima hidup kekal, di mana keadilan dan kasih Tuhan bertemu di kayu salib. Tapi walaupun ini dua anak masih kecil, kami tidak bisa meremehkan mereka. Dasar iman keagamaan mereka sangat kuat dan mereka menolak dengan tegas konsep penebusan. Perbuatan baik-lah yang menyelamatkan dan membuat seseorang masuk surga. Mereka percaya bahwa iman mereka yang paling benar dan semua orang yang memeluk agama mereka pasti masuk surga.
Segala jenis cara kami coba. Ilustrasi, statement, pertanyaan-pertanyaan.... Sulit! Sulit untuk ngomong tentang Kristus. Bagi mereka nggak masuk akal sama sekali kalau ada pribadi yang tidak berdosa sanggup menggantikan hukuman dosa mereka. Yang mengherankan, mereka bilang kalo dalam iman kepercayaan mereka, ada kemungkinan anak yang suci bisa menggantikan posisi ortunya yang masuk neraka. Jadi si ortu bisa dibenarkan dan masuk surga oleh karena anaknya yang suci atau sudah disucikan. Ini bikin aku sama Jen keheranan. Baru pertama kali denger nih!
Jen dan aku coba ngajak diskusi lagi... Singkat cerita, kami sih makin lama makin kehabisan akal untuk terus diskusi sama mereka berdua karena melihat kuatnya kepercayaan yang dianut. Kami jadi bingung bagaimana harus share tentang Kristus. Kami berhenti setelah sejam lebih ngobrol. Walaupun gagal untuk share tentang siapa Kristus, namun kami bersyukur bisa belajar banyak dari kedua gadis kecil tadi. Kami jadi punya pengetahuan baru mengenai iman mereka dan belajar menyadari betapa pentingnya pendidikan Kristen sejak kecil. Anak-anak yang dididik dalam iman agama tertentu sejak kecil tidak mudah goyah imannya. Buktinya dua orang yang kami temui ini! Mereka sudah dididik dalam agama mereka sedemikian ketat sejak kecil dan sekalipun umur mereka mungkin baru 13 tahun, mereka tidak mudah digoyahkan.
Baik Jen dan aku sama-sama berdoa dan berharap bahwa diskusi kami tadi akan menjadi sebuah diskusi yang tidak terlupakan bagi bereka berdua. Sekalipun kami tidak sempat sharing tentang Kristus, namun setidaknya kami sempat mempertanyakan iman kepercayaan mereka, yang membuat mereka juga berpikir ulang mengenai iman mereka sendiri. Siapa tahu suatu hari nanti ketika mereka beranjak dewasa, mereka boleh memikirkan sekali lagi bahwa ada kebenaran dan kepastian keselamatan yang mutlak Tuhan sediakan, yaitu melalui Kristus Yesus.
Setelah berpisah dari kedua gadis kecil tadi, baik Jen maupun aku sama-sama merasa lelah. Rasanya lemes banget. Capeeeeek sekaliiiiiiiii.... Sekalipun kami kelihatannya cuma ngobrol, tapi aku merasakan tadi itu bukan sekedar ngobrol sama anak ingusan. Sebenarnya ada spiritual battle yang tidak terlihat dengan mata kita. Kami memutuskan untuk melanjutkan lagi besok. O ya, sebelumnya Jen juga berdoa biarlah "reach out" ini nggak cuma saat lagi gabung sama SMP Team, tapi juga seterusnya kami bisa pakai waktu-waktu luang kayak gini untuk share the Gospel. This is a GREAT idea for holiday and for spend your singleness days in Christ Jesus!
So, what are you waiting for? Join us in spirit and reach out people to know Jesus!
No comments:
Post a Comment