Thursday, June 14, 2012

A previlege to serve

Sudah pindah kamar bukan berarti pelayananku sebagai supervisor berakhir. Selama supervisor baru belum muncul, at least sampe 30 Juni, aku tetep bertanggung jawab atas kamar 503-504 sekalipun sekarang sudah pindah ke lantai 4 dan anak-anak yang tinggal di sana jelas bukan anak-anakku.

Kemaren pagi aku harus mengantar seorang gadis asal Kupang ke rumah sakit. Ini pengalaman pertama buatku. Akhirnya aku belajar juga bagaimana mengurus segala bentuk administrasi orang sakit. Untungnya si pasien ini rajin bayar asuransi, jadi gak susah lah tinggal kasih aja tuh kartu asuransi ke pihak rumah sakit. Aku tinggal tanda tangan, isi form, dan jagain dia.

Masih belum jelas penyakitnya apa, jadi aku juga bingung. Selain itu gak pernah aku ngurusin orang sakit sendirian gini.... Ini pengalaman pertama. Aku mesti ngurusin administrasinya, memastikan dia mendapat perawatan yang baik, beliin apa yang dia butuhkan....bahkan semalem aku juga nginep buat jagain dia, berjuang tidur di atas kursi, terbangun berkali-kali karena susternya juga mondar-mandir... Aku inget hampir teriak kaget karena kantong infusnya berubah jadi merah darah karena ini anak butuh transfusi dan si suster melakukannya pada tengah malam.. hahahaaa.. :D Tadi pagi aku juga bantuin dia ngelap seluruh tubuhnya dan ganti baju, nyuapin dia..... Seumur-umur gak pernah ngurusin orang sakit sampe segininya.... Jujur aku bingung waktu harus ngelapin seluruh tubuhnya dan bantuin dia ganti baju.

Pulang dari rumah sakit, sarapan, mandi, tidur... Sekitar jam 10-an aku pergi lagi ke kantor TC ngurusin surat-surat anak yang sakit thypus minggu lalu. Surat-surat dia sudah lengkap, tinggal surat keterangan dokter bahwa memang dia butuh istirahat total. Eh, surat yang jelas-jelas sudah ada masih dipermasalahkan, katanya gak ada, terus ini bobol izin, dll. Aku sampe syok dan gak tau harus ngomong apa karena seminggu lalu itu aku harus short course seharian dan minta orang lain untuk bantuin urus surat-suratnya. Pokoknya aku diomelin sama (sebut aja) Ibu Hawa. Dituduh nggak masukin form izin dengan bener karena sekrang itu form gak ada! Setelah puas ngomel dan terima surat keterangan dokter, dia buka map file-nya yang gede dan aku ternganga. Form surat yang katanya kagak ada itu nangkring di halaman depan mapnya dengan rapi!!! Ya ampuuuunnn!! Waktu aku protes dia cuma bilang, "Iya, saya tahu kok formnya sudah lengkap di saya. Cuma butuh surat keterangan dokter ini aja. Udah, kamu boleh pergi."
HUUUUUUUUUUUUUUUUUAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!! Gimana nggak emosi???

Geregetan deh! Aku berusaha semampuku sebaik-baiknya (dan memang semuanya lengkap!) mengurus orang-orang sakit ini, ngikutin semua prosedurnya yang ribet, mondar-mandir urusin administrasi dari satu kantor ke kantor lain.... sekarang diperlakukan dengan tidak sepantasnya??

Ternyata sulit untuk melayani dengan sepenuh hati. Apalagi ketika pelayananku bukannya dihargai, malah mendapat yang tidak sepantasnya. Dalam perjalanan pulang ke dorm, aku sempat mengeluh pada Tuhan, betapa capeknya... betapa melelahkannya..... betapa menjengkelkannya Ibu Hawa.... Pada saat itu aku merasa Tuhan menegurku, "Cukup! Hati-hati dengan perkataanmu!"

Aku lupa bahwa sekalipun manusia mungkin saja tidak menghargai apa yang kulakukan, namun Tuhan sangat menghargainya. Kondisi tubuhku yang tetap fit mengurus orang sakit dan semua administrasinya dalam kurun waktu 30 jam terakhir, serta bagaimana aku tetap bersikap sopan di depan Ibu Hawa, semuanya itu merupakan bukti bahwa kasih karunia Tuhan cukup bagiku. Dia memberiku kekuatan fisik ekstra untuk berlelah-lelah melayani orang lain. Dia menolongku tetap tersenyum dan say thanks dengna tulus pada Ibu Hawa meskipun setelah itu geregetan karena merasa emosiku dipermainkan. Dia memberiku hikmat, kesabaran, dan kelembutan untuk merawat dan menjaga yang sakit.

Dan sebenarnya pelayanan ini adalah sebuah KEHORMATAN, bukan kewajiban! Kalau dalam 30 jam terakhir aku tidak mondar-mandir melayani orang sakit, mungkin saja aku sedang membuang 30 jam dalam hidupku dengan sia-sia. Mungkin saja aku bukannya menjadi berkat, malah menjadi batu sandungan. Tuhan memberiku suatu kehormatan untuk tidak memikirkan diri sendiri, melainkan melayani Tuhan dengan sepenuh hati melalui gadis-gadis yang ia percayakan padaku.

Aku ingat pernah baca sebuah buku Kristen yang mengatakan bahwa pelayanan terhadap orang-orang sakit adalah suatu latihan yang baik untuk gadis-gadis muda sebelum suatu hari nanti ia memasuki pernikahan dengan tanggung jawab yang lebih besar atas seluruh keluarganya. Tidak semua gadis memperoleh kesempatan pelayanan ini. Jadi ini PREVILEGE. Diam-diam aku bersyukur kalau saat ini aku tidak di rumah, bermanja-manja dengan orang tuaku.... Sekalipun melelahkan, namun hatiku bersukacita karena aku tahu Tuhan sedang bekerja membentuk dan mempercantik diriku dari dalam, bukan hanya untuk kemuliaan-Nya semata, melainkan juga supaya aku menikmati hidup yang sejati di dalam Kristus.

Setelah doa minta ampun sama Tuhan, hatiku lebih lega. Sekarang aku siap untuk belajar melayani dengan sepenuh hati. Tadi seorang partner doaku kirim sms dan sharing apa yang dia baca dari buku Lady in Waiting.

Saat Rut dengan rajin mengerjakan apa yang ia dapat kerjakan, Allah mengirimkan seorang pria untuk melindungi dan menyediakan kebutuhan-Nya.

Bukan berarti saat ini aku butuh pria untuk melindungi dan menyediakan kebutuhanku lo.... Hehe.. Itu sih ntar ajaaaaa kalau memang sudah waktunya. Namun aku percaya ketika dengan rajin kukerjakan apa yang bisa kukerjakan untuk menyenangkan Tuhan, maka aku tidak perlu kuatir akan segala sesuatu sebab Dia selalu melindungi dan menyediakan kebutuhanku.

Liburan ini berdoalah supaya setiap waktumu tidak terbuang sia-sia... Serahkan seluruh tubuhmu untuk Tuhan pakai melayani mereka yang membutuhkan. Tidak ada yang lebih indah daripada belajar menyenangkan Tuhan. Have a blessed holiday! Keep your holiday holy!

2 comments:

sahabat yang berdoa said...

nov, ngakak baca nama samaran Ibu Hawa, kayaknya aku tau deh,,, ahahhahahaha :D

Novi Kurniadi said...

Hahahaaa.. ya gitulah Fret.. sudah rahasia umum kayaknya.. :)

Post a Comment