Posts

Showing posts from 2015

Bantu Kami Bernapas

Image
Saat ini sudah memasuki minggu ke-7 sejak asap kembali memenuhi udara kota Palembang. Bukan hanya Palembang, melainkan juga seluruh provinsi Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Tidak banyak orang yang bisa evakuasi ke luar dari provinsi tempat mereka tinggal. Kehidupan terus berjalan di tengah-tengah tebalnya asap. Berbagai usaha telah diupayakan, doa-doa pun telah dipanjatkan. Namun kami (korban bencana asap) butuh pertolongan dari saudara-saudari setanah air. Roma 15:1 (TB)  Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.

I Wish I Could..

"I wish I could play in the playground..." Saya mendongak ketika seorang gadis kecil, salah seorang siswa saya yang paling pendiam, mengatakan kalimat tersebut. Sudah sebulan lebih, sekitar 5 minggu ini saya tidak mengajak anak-anak bermain di luar karena tebalnya asap di kota Palembang. Saya melihat keluar jendela sekilas sebelum menyahut, "Me too." Tahun ini intensitas asap memang jauh lebih tebal. Sudah termasuk kategori yang sangat berbahaya. Batas normal konsentrasi partikular (PM10) adalah 150 ugram/m3. Sementara siang tadi peningkatannya sudah mendekati angka 800. Menggelisahkan. Sudah hampir 6 minggu ini saya sakit batuk-batuk juga, sampai sesak napas, bahkan nyeri dada. Amandel meradang, bahkan masih tetap bengkak walaupun sudah tidak sakit lagi. Antibiotik, obat batuk, jeruk nipis, madu, sampai kumur-kumur air garam juga tidak mempan. "Nggak papa," kata dokter. "Cuma alergi asap. Nanti kalau obat sudah habis masih belum sembuh, balik lagi...

Outfit Of The Day

Image
Sebagai perempuan muda yang normal, seringkali saya merasa tidak punya baju, sekalipun saya tahu ada banyak orang di luar sana yang bajunya cuma sepotong dua potong. Berulang kali saya kuatir, mau pake baju apa ya? Kok kayaknya koleksi saya kurang fabulous, kurang fashionable. Tapi nggak mungkin juga saya shopping baju tiap bulan. Banyak kebutuhan lain yang jauh lebih penting daripada baju. Sadar tidak sadar, rasanya baju yang saya kenakan menentukan apakah saya tampil cantik atau tidak. Lalu saya menjadi kuatir kalau baju saya biasa-biasa, modelnya bukan yang lagi booming. Kan kelihatannya gimana gitu. Apalagi saya ini guru. Mesti tampil cantik dong di depan ortu murid. Jauh sebelum saya atau perempuan-perempuan lain kuatir akan apa yang akan kita kenakan, Tuhan Yesus sudah ngomong duluan. Dia sudah bahas isu ini.  Matius 6:28-30 (TB)  Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian ? Perhatikanlah bunga bakung di ladang , yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memin...

Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu

" Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia , raja umat -Ku: Beginilah firman TUHAN , Allah Daud , bapa leluhurmu : Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu ; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau ; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN . (2 Raja-raja 20:5) Ayat ini adalah salah satu favorit saya. Firman Tuhan begitu indah menyentuh hati Raja Hizkia yang saat itu sedang sakit keras bahkan sebelumnya Tuhan berkata bahwa ia tidak akan sembuh, melainkan mati. Saya membayangkan apa yang mungkin dirasakan oleh Raja Hizkia.

The Danger of Not Standing on the Promises of God

A fatherless, an ordinary official was chosen as a king over ten tribes of Israel. The LORD God Himself promised to Jeroboam. The Lord would like to build him a dynasty as enduring as the one He built for David and would give Israel to him. Even He would humble David's descendants because of this, but not forever. It was a great honor and grace, what a perfect promised blessing that Jeroboam got from the Lord! "However, as for you, I will take you, and you will rule over all that your heart desires; you will be king over Israel. If you do whatever I command you and walk in my ways and do what is right in my eyes by keeping my statutes and commands, as David my servant did, I will be with you. I will build you a dynasty as enduring as the one I built for David and will give Israel to you. I will humble David's descendants because of this, but not forever." (1 Kings 11:37-39) Although the Lord had fulfilled His promises when Israel made him king over all Israe...

How Faithful is our Lord!

Time keeps going. Two years has passed since I lost my dad and I feel thankful today. I woke up quite early this morning and had more time to pray and lift up praises. These twenty four past months, The Lord has been so faithful. I tried to count on The Lord's blessings, guidance, provisions, and answers along these two years. There were soooooooo much from the Lord that if I could give thanks for each matter, I would be late to work today. Hehehe...

Meditation on Psalm 130

Psalm 130 A song of ascents. 1 Out of the depths I cry to you, LORD; 2 Lord, hear my voice. Let your ears be attentive to my cry for mercy. The psalmist cried for mercy. When I read these two verses, I felt a strong conviction that it is very important for us to cry for mercy. Why should we cry for mercy? 3 If you, LORD, kept a record of sins , Lord, who could stand? 4 But with you there is forgiveness, so that we can, with reverence, serve you. W e all have sinned and we are sinners. Who could stand before the Lord? Who could serve Him? But there is forgiveness! If the LORD forgives us, we can, with reverence, serve Him! We ? Yes. We! The Lord wants us to not be selfish by praying for ourselves. He wants us to pray for others too. Pray and cry for mercy for there is forgiveness with the Lord, so that we (our family, friends, even the whole nation) with reverence, serve the Lord. How long should we pray? How many days? The psalmist wait for the Lord and put his hope in ...

Berbuat Apa Yang Benar Di Mata Tuhan

Siapa yang tidak mau meningkatkan taraf kehidupan? Setiap orang dari segala zaman bekerja dan berjuang untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Demikian pula seorang yang bernama Elimelekh pada zaman para hakim memerintah di Israel. Rut 12:1-2 Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana. Wajar kalau seorang kepala keluarga lantas memutuskan untuk membawa keluarganya pindah agar mereka bisa tetap sejahtera. Siapa tahu di Moab mereka bisa berusaha dan berhasil. Siapa tahu kelak mereka bisa pulang ke Israel dengan membawa buah-buah yang manis hasil kerja keras mereka di Moab.

Bagian Orang Asing, Anak Yatim, dan Janda

Pagi ini saya membaca Ulangan 24:6-22 sebagai bahan saat teduh. LAI memberi judul perikop ini, "Tentang melindungi sesama manusia." Dalam perikop ini Firman Tuhan mengajarkan bagaimana kita harus melindungi orang-orang di sekeliling kita, termasuk mereka yang merupakan orang asing dan orang yang berhutang kepada kita. Menurut saya ini suatu detil mengenai hal-hal konkret yang Tuhan ingin kita lakukan sebagai suatu cara melakukan isi hukum Taurat, yaitu mengasihi sesama manusia. Bagian yang paling menarik hati saya ada dalam Ulangan 24:19-21. Tuhan mengatur apa yang menjadi bagian orang asing, anak yatim, dan janda. Apabila engkau menuai di ladangmu, lalu terlupa seberkas di ladang, maka janganlah engkau kembali untuk mengambilnya; itulah bagian orang asing, anak yatim dan janda - -supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu. Apabila engkau memetik hasil pohon zaitunmu dengan memukul-mukulnya, janganlah engkau memeriksa dahan-dahannya sekali lagi; ...

Entering 2015: How could we live?

Image
The end of the year was so close. The new year was coming. They were going to close 2014 and open 2015 with their beloved family and friends. No one ever imagine that a supposed-to-be-fun journey would be changed to be the end of life. But Air Asia QZ8501 crashed in bad weather, causing 155 passengers and 7 crews to death. Sunday morning, December 28, 2014 suddenly turned out to be Sunday mourning. Families, relatives, and friends of the passengers and crews closed 2014 with a deep grief. They opened the new year 2015 with tears. Some of them saw their beloved ones came home as corpse. Some of them were and are still waiting for their beloved ones' bodies to be found. How could they live this year? Without their spouse, without their parents, without their siblings, without their children... How could they?