Seminggu terakhir, aku merasakan dorongan yang sangat kuat untuk mendoakan seorang sahabat. Memang aku sudah beberapa tahun mendoakan dia, tapi belakangan ini aku merasa Roh Kudus menuntun aku untuk berdoa lebih dalam tentang dia. Sejauh yang aku tahu, dia belum sungguh-sungguh di dalam Tuhan sekalipun lahir dalam keluarga Kristen. Bahkan kalau keluarganya punya acara di hari Minggu, sangat mungkin sekali lantas mereka tidak pergi ke gereja. Ibadah bukan prioritas bagi keluarganya.
Selain berdoa, aku juga berusaha hubungi dia.
SMS.... gak dibales. Bahkan sempat pending, lalu failed.
YM...... offline.
Facebook..... kayaknya gak pernah dibuka lagi.
Tapi tetep aja aku kirim message. Siapa tahu dia lagi sibuk (harusnya sih gak sibuk2 amat), ntar juga sempat buka.
Eh.... semalem waktu lagi ngirimin e-book ke beberapa teman, aku lihat dia balas message-ku via fb. Ternyata Papanya barusan meninggal dunia. Itu sebabnya dia susah dihubungi.
Aku gak bisa ngomong apa-apa selain bilang turut berduka dan memang aku turut merasa sedih untuknya. Rasanya aku hampir bisa melihat dia nangisin Papanya :-( Aku merasa mau ngasih kata-kata sebagus apapun juga gak mempan untuk menghibur dia. Terus terang aku merasa tidak berdaya sebagai sahabatnya karena gak bisa menghibur. Tapi aku mau memastikan dia tahu bahwa aku ada untuk dia, khususnya dalam 49 hari ke depan (katanya sih perkabungannya 49 hari gitu.. jadi inget film Korea yang judulnya 49 days.. hehe..).
Semalam sebelum memejamkan mata untuk tidur, aku nggak lupa buat mendoakan sahabatku dan keluarganya sambil mengucap syukur. Aku tahu sekarang bahwa Tuhan benar-benar peduli dan mengasihi sahabatku. Dia ingin aku mendukungnya dalam doa. Itu sebabnya seminggu terakhir Roh Kudus mendorongku dengan sangat kuat untuk berdoa baginya.
Rasanya lega saat menyadari bahwa Tuhan setia dan mengasihi sahabatku ini sekalipun dia belum sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Ada sukacita yang tidak terlukiskan dalam hatiku saat mengetahui bahwa hati Tuhan tertuju padanya. Ketika dia merasa kehilangan, Tuhan tahu dan peduli. Ia hadir dan mengulurkan tangan-Nya sebagai sahabat sejati.
Kalau seorang berdosa bisa menaruh kasih pada sahabatnya, terlebih lagi Bapa yang di surga! Ia bukan sekedar menaruh kasih pada orang-orang yang terhilang, melainkan telah memberikan Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Tidak ada kebutuhan yang lebih mendasar selain memiliki hubungan intim dengan Tuhan Yesus! Lebih dari sekedar penghiburan, sahabatku pun membutuhkan Kristus dalam setiap detik kehidupannya.
Bukan hanya aku, tapi mungkin juga kamu yang membaca tulisan ini memiliki teman-teman dan sahabat-sahabat yang belum sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Doakan mereka. Kasihi mereka seperti Tuhan mengasihi mereka. Biarkan Roh Kudus menuntunmu untuk mendoakan dan mengasihi mereka.
No comments:
Post a Comment