Wednesday, June 26, 2013

Infected

Seharusnya saat ini aku sedang duduk di dalam kelas, mengikuti training guru-guru baru. Namun karena terinfeksi virus, aku harus beristirahat total, setidaknya selama 3 hari. Dokter melarangku bepergian ke mana-mana karena bisa menular.

Sejak Jumat malam lalu badanku demam, kepala juga pening. Puji Tuhan, kondisiku membaik keesokan harinya. Minggu pagi lebih sehat lagi. Perjalanan udara Surabaya-Jakarta juga ditempuh dengan baik. Sampai malam harinya tidak ada lagi masalah kesehatan yang mengganggu. Namun siapa sangka, sejak Senin pagi tiba-tiba sekujur tubuhku dipenuhi bintik-bintik merah. Bintik-bintik ini tidak timbul, tapi sangat banyak memenuhi permukaan kulit.

Bintik-bintik merah di paha (ngga gitu jelas kalo di foto)

Aku sama sekali tidak berpikir untuk segera ke dokter karena seorang teman sekamarku juga mengeluh tubuhnya dipenuhi bintik-bintik. Kemungkinan besar karena udara kamar yang panas luar biasa. Memang belakangan udara kamar di dorm terasa jauh lebih panas dari biasanya. Selain itu rasanya juga sehat-sehat aja.

Sore setelah training, aku mulai merasa aneh saat melihat bayangan wajahku di cermin. Kelihatan jelas ada bintik-bintik merah di sana, tapi sama sekali nggak kepikir kalo lagi kena suatu penyakit. Keluar dari toilet, seorang teman dengan entengnya nanya, "Kamu kena campak, ya?"

Astaga. Langsung panik lah.
Ada yang bilang kayaknya sih emang beneran campak. Yang lain lagi bilang "gabaken". Sisanya bilang, mungkin alergi. Kalau alergi sih kayaknya kok nggak ya, aku lebih percaya sama kemungkinan kena campak. Soalnya weekend lalu sempat demam kan?

Singkat cerita, sore itu juga aku pergi berobat ke RS. Dokter bilang sih memang mirip campak, tapi bukan. Soalnya nggak ada batuk-pilek. Kalau campak tuh mesti batuk-pilek. Selain itu juga nggak demam. Memang sih dokter ngasih juga paracetamol, tapi itu buat diminum kalau lagi demam. Sejauh ini sih suhu badan normal, kisaran 37 derajat lah. Tapi sering banget ngerasa panas, kayak lagi demam. Jadi panasnya tuh dari dalam.

Berhubung penyakit ini menular, aku harus diisolasi. Awalnya sih seneng banget diisolasi, bisa tidur di kamar yang lebih sejuk, trus private banget (maklum lah, 4 tahun tinggal di asrama yang panasnya luar biasa, sekamar sama 9 orang cewek lainnya!). Sempat lo ada yang komentar gini, "Enak ya kamu, ga usah ikutan traning, ga usah bangun pagi, bisa tidur di kamar ber-AC, menikmati fasilitas kamar bak hotel...."

Iya sih, tapi lama-lama bosen banget sendirian di sini. Nggak bisa ke mana-mana. Kena obat jadi ngantuk, tidur mulu. Kadang-kadang berasa lemes, kadang-kadang rasanya kepala ikutan pening. Kalau nggak gitu, badan terasa panas, tapi sebenernya nggak demam. Nggak enaklah. Lebih baik kepanasan di kamar non-AC tapi sehat, daripada sakit dan terisolasi kayak gini.

Seringkali dengan mudahnya kita merasa iri pada orang lain yang menikmati fasilitas hidup lebih "wah". Kelihatannya enak dan nyaman banget dibandingkan apa yang kita punya. Kemudian, kita jadi lupa bahwa ada hal-hal yang jauh lebih penting daripada fasilitas hidup yang mewah. Padahal kalau dipikir-pikir, jauh lebih penting untuk hidup sehat, baik secara jasmani maupun rohani.

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. (Markus 8:36)

Firman Tuhan juga berkata, tubuh itu lebih penting daripada pakaian (Lukas 12:23). Kalau sudah sakit gini, apa gunanya pakai baju bagus-bagus?

Jadi saudara-saudara, mari bersyukur untuk kesehatan yang Tuhan berikan. Daripada kita terus-menerus mengeluh karena kenaikan BBM, lebih baik bersyukur. Bersyukur juga merupakan obat antivirus untuk dosa yang namanya 'mengeluh' dan 'bersungut-sungut'. Yuk, jadi orang sehat, baik jasmani dan rohani. Itu jauh lebih penting daripada memperoleh seluruh dunia. Jangan lupa doakan saya dan orang-orang sakit lainnya biar cepet sembuh ya!

God bless you.

6 comments:

Mega said...

Cepet sembuh ya Nov...Emang gak enak sakit tuh, apa-apa jadi gak enak. Smangat Nov...*hugs

Novi Kurniadi said...

Thank you kak Mega :)

hokivi said...

woww, kita sakitnya sama bgt cii, demam lalu muncul bercak2 merah
aku ke dokter dan dia jg bilang kena virus tp gtwu virus apa, bisa db atau campak, disuruh cek darah
tapi wkt cek darah hasilnya semua normal, gk ada apa2.. hhehe

Novi Kurniadi said...

o ya?
wah, seneng bisa ketemu yg senasib.. hehe..
btw skr udah ilang merah2nya.. kayaknya besok udah bisa ke mana2.. \(^-^)/

Anonymous said...

Ms Novi astaga tyt ketemu blog-mu... He3 iya sayang gk bs ikut new teachers training. Tp yg penting badan sehat jd bs berjuang next week. A new journey lies in front of us.

Ms. Cheriebelle

Novi Kurniadi said...

Hi, Ms. Cheriebelle :)
Thank you for your support.
It was really nice to have you in the class during new teachers training. See you!

Post a Comment