Beberapa waktu lalu dalam Morning Devotion, Pak Erwin sempat membagikan renungan mengenai "jatuh cinta yang salah". Renungan ini diambil dari kisah cinta Amnon dan Tamar dalam 2 Samuel 13. Sayangnya waktu itu aku gak nyatet sama sekali. Tapi aku masih ingat poin-poinnya. Berikut aku coba uraikan ya pelan-pelan, supaya kita tahu jatuh cinta yang salah itu seperti apa dan apa pula dampaknya.
Jatuh cinta yang salah membuat kita merana. Kata gaulnya sih GALAU. Mood dan semangat belajar turun. Frekuensi melamun jadi lebih sering. Suasana hati makin melankolis. Sebentar-sebentar lirik HP/BB. Nungguin si dia sms atau telepon. Hati sama sekali nggak damai sejahtera. Kenapa? Kata Amnon sih karena cinta. Tidak seharusnya cinta membuat kita merana setiap hari. Cinta yang sejati sih justru akan bikin kita makin semangat, bukan galau. Cinta sejati bahkan harusnya mengarahkan kita untuk semakin mengasihi Tuhan dan bukan semakin menjauh daripada-Nya. Berapa banyak anak muda meninggalkan pelayanannya, gerejanya, bahkan iman-Nya pada Kristus karena cinta?
Jatuh cinta yang salah penuh dengan kepura-puraan. Pura-pura cantik, pura-pura ganteng, pura-pura pintar, pura-pura baik, pura-pura romantis, pura-pura perhatian, pura-pura sakit, pura-pura butuh dijemput, dan pura-pura yang lain. Jatuh cinta yang salah membuat kita tidak lagi jujur menampilkan siapa diri kita, tidak bersikap apa adanya. Kebohongan demi kebohongan yang kelihatannya kecil terus menerus dipupuk sampai menimbulkan masalah besar yang meninggalkan sakit hati dan kekecewaan luar biasa. Tidak ada lagi rasa percaya, bahkan rasa aman juga dirampas.
Coba kita lihat akibat kepura-puraan Amnon.
(7) Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: "Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya." (8) Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu. (9) Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: "Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku." Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia. (10) Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu." Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar. (11) Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku." (12) Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu. (13) Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu." 14) Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.
Kepura-puraan membuat Amnon gagal membedakan nafsu dan cinta. Dengan sengaja ia merancangkan sesuatu yang jahat, yang membawa kecemaran. Dengan sengaja ia mencari keuntungannya sendiri dan berbuat apa yang tidak sopan. Jelas ini bertentangan dengan konsep kasih yang Firman Tuhan ajarkan. Paulus menulis kepada jemaat di Korintus bahwa kasih itu sabar. Namun Amnon dengan tidak sabar mengambil apa yang bukan miliknya. Padahal kata Tamar, Amnon seharusnya bisa meminta Tamar dari Daud dan pasti dikasih (ayat 13).
(15) Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!"
Ngeri beneeeerrrr... Baru sebentar cinta, eh... sekarang jadi benci! Perasaan berubah semudah membalikkan telapak tangan!
Looooh... Tapiiii.. kan nggak semua orang kayak Amnon dan Tamar yang jatuh dalam dosa seksual... Memang sih, tapi kalau perasaan jatuh cinta kita itu salah dan bukan berasal dari kasih Tuhan, akibatnya ya gini ini... Perasaan mudah berubah. Sebentar cinta, sebentar benci.
(16) Lalu berkatalah gadis itu kepadanya: "Tidak kakakku, sebab menyuruh aku pergi adalah lebih jahat dari pada apa yang telah kaulakukan kepadaku tadi." Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan dia. (17) Dipanggilnya orang muda yang melayani dia, katanya: "Suruhlah perempuan ini pergi dari padaku dan kuncilah pintu di belakangnya." (18) Gadis itu memakai baju kurung yang maha indah; sebab demikianlah puteri-puteri raja yang masih perawan berpakaikan baju kurung panjang. Kemudian pelayan itu menyuruh dia keluar, lalu mengunci pintu di belakangnya. (19) Lalu Tamar menaruh abu di atas kepalanya, mengoyakkan baju kurung yang maha indah yang dipakainya, meletakkan tangannya di atas kepalanya dan pergilah ia sambil meratap dengan nyaring. 20) Bertanyalah Absalom, kakaknya, kepadanya: "Apakah Amnon, kakakmu itu, bersetubuh dengan engkau? Maka sekarang, adikku, diamlah saja, bukankah ia kakakmu, janganlah begitu memikirkan perkara itu." Lalu Tamar tinggal di rumah Absalom, kakaknya itu, seorang diri.
Jatuh cinta yang salah berujung pada patah hati yang mestinya tidak perlu terjadi dan harusnya bisa dicegah. So saaaaaadddd.. T-T
(21) Ketika segala perkara itu didengar raja Daud sangat marahlah ia. (22) Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia telah memperkosa Tamar, adiknya.
Jatuh cinta yang salah berujung pada kesedihan dan luka yang juga berdampak bagi seluruh anggota keluarga, bahkan merusak relasi antar anggota keluarga.
Loooohhhh, tapi kan saya gak sampe berhubungan sex?? O yaaaaa, tapi kalau jatuh cinta-mu itu salah, akibat terburuknya bisa ngefek ke satu rumah. Contoh simple yang sering terjadi, ortu pasti kalang kabut ketika tahu anaknya mengalami jatuh cinta yang salah. Sebagai ortu yang jelas dewasa dan pengalaman, mereka tahu persis anaknya jatuh cinta secara sehat atau nggak. Otomatis, namanya juga ortu, pasti anaknya dinasehatin macem-macem. Nah, si anak merasa dirinya benar dan layak jatuh cinta. Ortunya aja yang kolot. Akibatnya terjadilah pertengkaran antara ortu dan anak.
Lalu bagaimana kalau kita mengalami jatuh cinta yang salah??? Berikut ini beberapa saran dari pengalaman pribadiku:
(1) Sesudah itu terjadilah yang berikut. Absalom bin Daud mempunyai seorang adik perempuan yang cantik, namanya Tamar; dan Amnon bin Daud jatuh cinta kepadanya.
Nah, apa yang salah dengan jatuh cinta? Tidak ada. Jatuh cinta itu normal. Tuhan merancang supaya manusia bisa jatuh cinta.
Apakah salah kalau Tamar cantik? Tentu tidak. Kecantikan adalah karya Tuhan. Kalau seorang pria jatuh cinta pada gadis cantik, kita bisa melihat betapa luar biasanya Tuhan itu! Ia memberikan kecantikan pada seorang gadis dan kemampuan untuk mengapresiasi kecantikan pada seorang pria. Indah, bukan?
(2) Hati Amnon sangat tergoda,
Jatuh cinta selalu diawali dari hati. Ada juga yang bilang, "Dari mata turun ke hati." Intinya sih, dari hati-lah kita tahu bahwa diri kita sedang jatuh cinta. Ada perasaan yang bergejolak. Pengen ketemu dia terus. Pengen bersama-sama dengan si dia. Hati jadi galau. Hehehe....
sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia.
Haaaayooooooo.. Siapa yang pernah jatuh sakit karena jatuh cinta???
Eh, tapi waktu itu gak kepikiran kayak Amnon gitu lo... Amnon sih parah banget ya..
Sekalipun gak kepikiran sama sekali urusan sex seperti halnya Amnon, tapi kalau karena jatuh cinta lantas kita jatuh sakit, hal ini mesti diwaspadai!
Jatuh cinta itu ide Allah. Rancangan yang indah bagi orang-orang-Nya, laki-laki dan perempuan. Tuhan tidak membuat jatuh cinta untuk jatuh sakit lo! Menurut pendapatku, jatuh cinta harusnya indah dan bahkan menyehatkan. Nah ternyata riset juga membuktikan hal yang sama. Silakan googling atau buka aja Vivanews di sini. Katanya jatuh cinta itu bisa meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan kardiovaskular, kesehatan mental, dan kesehatan tubuh secara umum.
(3) Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik. (4) Katanya kepada Amnon: "Hai anak raja, mengapa engkau demikian merana setiap pagi? Tidakkah lebih baik engkau memberitahukannya kepadaku?" Kata Amnon kepadanya: "Aku cinta kepada Tamar, adik perempuan Absalom, saudaraku itu."
Jatuh cinta yang salah membuat kita merana. Kata gaulnya sih GALAU. Mood dan semangat belajar turun. Frekuensi melamun jadi lebih sering. Suasana hati makin melankolis. Sebentar-sebentar lirik HP/BB. Nungguin si dia sms atau telepon. Hati sama sekali nggak damai sejahtera. Kenapa? Kata Amnon sih karena cinta. Tidak seharusnya cinta membuat kita merana setiap hari. Cinta yang sejati sih justru akan bikin kita makin semangat, bukan galau. Cinta sejati bahkan harusnya mengarahkan kita untuk semakin mengasihi Tuhan dan bukan semakin menjauh daripada-Nya. Berapa banyak anak muda meninggalkan pelayanannya, gerejanya, bahkan iman-Nya pada Kristus karena cinta?
(5) Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: "Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya." (6) Sesudah itu berbaringlah Amnon dan berbuat pura-pura sakit. Ketika raja datang menengok dia, berkatalah Amnon kepada raja: "Izinkanlah adikku Tamar datang membuat barang dua kue di depan mataku, supaya aku memakannya dari tangannya."
Jatuh cinta yang salah penuh dengan kepura-puraan. Pura-pura cantik, pura-pura ganteng, pura-pura pintar, pura-pura baik, pura-pura romantis, pura-pura perhatian, pura-pura sakit, pura-pura butuh dijemput, dan pura-pura yang lain. Jatuh cinta yang salah membuat kita tidak lagi jujur menampilkan siapa diri kita, tidak bersikap apa adanya. Kebohongan demi kebohongan yang kelihatannya kecil terus menerus dipupuk sampai menimbulkan masalah besar yang meninggalkan sakit hati dan kekecewaan luar biasa. Tidak ada lagi rasa percaya, bahkan rasa aman juga dirampas.
Coba kita lihat akibat kepura-puraan Amnon.
(7) Lalu Daud menyuruh orang kepada Tamar, ke rumahnya, dengan pesan: "Pergilah ke rumah Amnon, kakakmu dan sediakanlah makanan baginya." (8) Maka Tamar pergi ke rumah Amnon, kakaknya, yang sedang berbaring-baring, lalu anak perempuan itu mengambil adonan, meremasnya dan membuat kue di depan matanya, kemudian dibakarnya kue itu. (9) Sesudah itu gadis itu mengambil kuali dan mengeluarkan isinya di depan Amnon, tetapi ia tidak mau makan. Berkatalah Amnon: "Suruhlah setiap orang keluar meninggalkan aku." Lalu keluarlah setiap orang meninggalkan dia. (10) Lalu berkatalah Amnon kepada Tamar: "Bawalah makanan itu ke dalam kamar, supaya aku memakannya dari tanganmu." Tamar mengambil kue yang disediakannya itu, lalu membawanya kepada Amnon, kakaknya, ke dalam kamar. (11) Ketika gadis itu menghidangkannya kepadanya supaya ia makan, dipegangnyalah gadis itu dan berkata kepadanya: "Marilah tidur dengan aku, adikku." (12) Tetapi gadis itu berkata kepadanya: "Tidak kakakku, jangan perkosa aku, sebab orang tidak berlaku seperti itu di Israel. Janganlah berbuat noda seperti itu. (13) Dan aku, ke manakah kubawa kecemaranku? Dan engkau ini, engkau akan dianggap sebagai orang yang bebal di Israel. Oleh sebab itu, berbicaralah dengan raja, sebab ia tidak akan menolak memberikan aku kepadamu." 14) Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan perkataannya, dan sebab ia lebih kuat dari padanya, diperkosanyalah dia, lalu tidur dengan dia.
Kepura-puraan membuat Amnon gagal membedakan nafsu dan cinta. Dengan sengaja ia merancangkan sesuatu yang jahat, yang membawa kecemaran. Dengan sengaja ia mencari keuntungannya sendiri dan berbuat apa yang tidak sopan. Jelas ini bertentangan dengan konsep kasih yang Firman Tuhan ajarkan. Paulus menulis kepada jemaat di Korintus bahwa kasih itu sabar. Namun Amnon dengan tidak sabar mengambil apa yang bukan miliknya. Padahal kata Tamar, Amnon seharusnya bisa meminta Tamar dari Daud dan pasti dikasih (ayat 13).
(15) Kemudian timbullah kebencian yang sangat besar pada Amnon terhadap gadis itu, bahkan lebih besar benci yang dirasanya kepada gadis itu dari pada cinta yang dirasanya sebelumnya. Lalu Amnon berkata kepadanya: "Bangunlah, enyahlah!"
Ngeri beneeeerrrr... Baru sebentar cinta, eh... sekarang jadi benci! Perasaan berubah semudah membalikkan telapak tangan!
Looooh... Tapiiii.. kan nggak semua orang kayak Amnon dan Tamar yang jatuh dalam dosa seksual... Memang sih, tapi kalau perasaan jatuh cinta kita itu salah dan bukan berasal dari kasih Tuhan, akibatnya ya gini ini... Perasaan mudah berubah. Sebentar cinta, sebentar benci.
(16) Lalu berkatalah gadis itu kepadanya: "Tidak kakakku, sebab menyuruh aku pergi adalah lebih jahat dari pada apa yang telah kaulakukan kepadaku tadi." Tetapi Amnon tidak mau mendengarkan dia. (17) Dipanggilnya orang muda yang melayani dia, katanya: "Suruhlah perempuan ini pergi dari padaku dan kuncilah pintu di belakangnya." (18) Gadis itu memakai baju kurung yang maha indah; sebab demikianlah puteri-puteri raja yang masih perawan berpakaikan baju kurung panjang. Kemudian pelayan itu menyuruh dia keluar, lalu mengunci pintu di belakangnya. (19) Lalu Tamar menaruh abu di atas kepalanya, mengoyakkan baju kurung yang maha indah yang dipakainya, meletakkan tangannya di atas kepalanya dan pergilah ia sambil meratap dengan nyaring. 20) Bertanyalah Absalom, kakaknya, kepadanya: "Apakah Amnon, kakakmu itu, bersetubuh dengan engkau? Maka sekarang, adikku, diamlah saja, bukankah ia kakakmu, janganlah begitu memikirkan perkara itu." Lalu Tamar tinggal di rumah Absalom, kakaknya itu, seorang diri.
Jatuh cinta yang salah berujung pada patah hati yang mestinya tidak perlu terjadi dan harusnya bisa dicegah. So saaaaaadddd.. T-T
(21) Ketika segala perkara itu didengar raja Daud sangat marahlah ia. (22) Dan Absalom tidak berkata-kata dengan Amnon, baik tentang yang jahat maupun tentang yang baik, tetapi Absalom membenci Amnon, sebab ia telah memperkosa Tamar, adiknya.
Jatuh cinta yang salah berujung pada kesedihan dan luka yang juga berdampak bagi seluruh anggota keluarga, bahkan merusak relasi antar anggota keluarga.
Loooohhhh, tapi kan saya gak sampe berhubungan sex?? O yaaaaa, tapi kalau jatuh cinta-mu itu salah, akibat terburuknya bisa ngefek ke satu rumah. Contoh simple yang sering terjadi, ortu pasti kalang kabut ketika tahu anaknya mengalami jatuh cinta yang salah. Sebagai ortu yang jelas dewasa dan pengalaman, mereka tahu persis anaknya jatuh cinta secara sehat atau nggak. Otomatis, namanya juga ortu, pasti anaknya dinasehatin macem-macem. Nah, si anak merasa dirinya benar dan layak jatuh cinta. Ortunya aja yang kolot. Akibatnya terjadilah pertengkaran antara ortu dan anak.
Lalu bagaimana kalau kita mengalami jatuh cinta yang salah??? Berikut ini beberapa saran dari pengalaman pribadiku:
- Cerita ke orang yang dewasa secara rohani. Bisa pastor, leader, mentor, dan orang tua. Minta mereka mendoakanmu, dengarkan mereka, dan TAAT-lah.
- Tegas untuk say "NO" to be in a relationship.
- Stop segala bentuk komunikasi yang intim.
Sejujurnya untuk melakukan ketiga poin di atas itu tidak akan mudah tanpa pencegahan sebelumnya. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah jatuh cinta yang salah terjadi:
- Berteman dalam komunitas yang sehat dan membangun. Bisa komunitas gereja, kampus, maupun organisasi-organisasi sosial.
- Jangan membangun komunikasi yang intim dengan seorang lawan jenis jika kalian hanya teman! Untuk apa smsan, chatting, bahkan telpon2an ngobrol ngalor ngidul dengan seorang lawan jenis sementara kalian hanya teman biasa?
- Jangan pergi berdua dengan seorang teman lawan jenis. Kalo Pastorku sih bilang, tiap kali ada cowok yang ngajak cewek pergi berdua, itu sama dengan kencan. Nggak mungkin lah, kita pergi berdua sama temen lawan jenis kemudian perasaannya biasa-biasa aja!
Tambahan dari aku, salah satu penyebab dari jatuh cinta yang salah adalah emptiness and loneliness... kita merasa ada yang kurang kalau nggak punya pacar. Tuhan Yesus aja nggak cukup. Kasih karunia-Nya tidak membuat kita merasa puas, sehingga kita nggak bisa menikmati hidup single dan cenderung mencari-cari seseorang. Biasanya orang yang pernah putus cinta akan mengalami kesulitan yang lebih besar untuk tetap single sampai Tuhan sediakan orang yang tepat pada saat yang tepat. Obatnya bukan cari pacar lagi ya, Saudara-saudari! Kalau kamu merasa demikian, kayaknya kosong dan sepi di hati... merana kagak ada pasangan... coba ambil waktu untuk konseling dan konsultasi dengan hamba Tuhan, leader, mentor, dan orang tua.
Lantas, bagaimana jatuh cinta yang benar? Kebalikan dari jatuh cinta yang salah dong... Haha.. kapan-kapan aku bahas yaaa.. Intinya sih, jatuh cinta yang benar harusnya membawa kita semakin dekat sama sumber cinta yang sejati, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Detailnya to be continue... :)
Di bawah ini contoh quote yang menggambarkan jatuh cinta yang salah. Udah tahu salah tapi dinikmati juga.. haha.. :)
Di bawah ini contoh quote yang menggambarkan jatuh cinta yang salah. Udah tahu salah tapi dinikmati juga.. haha.. :)
Keep focus on Jesus Christ and His true love for us!
2 comments:
wah, puji Tuhan kamu uda nge-post ini. sangat menampar tapi aku tahu ini ga terlambat. kiranya Tuhan saja yg terus pimpin dan jadi fokus hidup kita. btw, ditunggu posting ttg jatuh cinta yg benar hehe.. Gbu :)
Puji Tuhan juga Firman-Nya boleh menegur kita. :)
Post a Comment