Monday, April 30, 2012

1st Positive Reinforcement for SMP Team

Sabtu sore lalu jam 4, adalah meeting ke 2 bagi SMP (Student Mission Project) team. Sebelum membahas materi meeting, Ps. Andrew mengabsen kami satu per satu dan mengecek berapa lama kami terlambat. Ia mencatat semua keterlambatan dan menjumlahkannya menjadi 51 menit. Untuk 51 menit itu, semua orang dalam tim, baik yang telat maupun yang on time, harus push up 51 kali. Setelah semuanya push up 51 kali, dateng lagi 2 orang lain yang telat. Setelah selesai membahas materi meeting, kami harus plank selama 51 detik. Plank itu tiarap tapi seluruh tubuhmu ga boleh nyentuh tanah. Jadi cuma ujung kaki sama lengan dari siku sampe pergelangan tangan aja yang nyentuh tanah. Dampaknya adalah sakit punggung buat yang gak pernah planking. Kata Ps. Andrew, ini bukan punishment, tapi positive reinforcement. Selain itu kita memang butuh melatih ketahanan fisik untuk SMP ini. Jadi sekalipun kelihatannya seperti hukuman, tapi sebenarnya push up tadi bagus untuk melatih ketahanan fisik kami. Lagipula nantinya setelah semester ini berakhir, kami harus training nggak cuma secara spiritual (study bible, devotion, prayer) tapi juga secara fisik dengan olahraga 3 x 1 jam per minggu.

Secara pribadi aku belajar bahwa segala sesuatu yang aku (atau siapapun di dalam tim) lakukan berdampak pada seluruh anggota tim. Kami bukan individu yang bekerja sendiri dalam pelayanan misi ini melainkan sebuah tim. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Bahkan Pastor kami juga melakukan push up dan plank tadi. Ini baru reinforcement kecil, belum physical trainingnya.

Baru semalam aku baca di Roma 12 bahwa Paulus menasihati agar kita bersukacita bersama orang yang bersukacita dan menangis dengan orang yang menangis. Secara personal, aku merasa Firman Tuhan sedang mengajarkan padaku bahwa dalam pelayanan misi, dibutuhkan hati yang mau bersukacita dan berduka bersama-sama orang lain. Baik dengan teman satu tim, maupun dengan orang-orang yang nantinya akan kita layani.

Inilah persisnya yang Kristus lakukan ketika Ia datang ke dunia. Ia bersukacita bersama mereka yang bersukacita dan menangis penuh duka dengan mereka yang berduka. Oleh karena itu sekarang kita bisa datang kepada-Nya dengan suatu kepercayaan bahwa Dia memahami setiap pergumulan kita. Puji Tuhan, sekarang sebagai orang yang ditebus kita juga bisa melakukan hal yang sama untuk memberkati dan membangun orang lain, bahkan membawa orang yang belum percaya pada Kristus!


No comments:

Post a Comment