Friday, May 17, 2013

Suddenly Fatherless [Part 2]: Bebas dari Kuatir

Few years ago, my dad preached a short sermon in a family cell. I found the note of his sermon in his bible. It was about "free from worry". Worry had been his struggle of life since my father was an introvert, melancholic person. The doctor said, one factor that dropped his health was depression, stress because of many things he worried about. Therefore, a virus could easily attacked his body and made him palsied, that we thought as stroke. As I remember him and read his note, my heart is full with joy, knowing that in my father's weakness, God's power shown perfectly. All things that he worried before he passed away, God provided perfectly as he went to the Lord.

My mom told me that since 2009, as we have been struggle with finance after the company bankrupt (which my dad was an employee there), my dad had been growing in his faith to the Lord. Of course, there were a lot of times when he worried about our future, but he learned to put his hope in the Lord. During these past four years, I saw my friend's father was driven crazy as he lost his job, but my father stayed healthy.

This year had been so hard for my father. He worked very hard, day and night. He did not know that his body was not strong enough. He worked too hard, worried too much. When he was hospitalized, it was too late. But thanks God, my brother testified that my father spent so much time wrestling in prayer, praise and worship the Lord, especially the day before he passed away. My auntie said that my dad meditated on Scripture more often. At the end, he returned to God. He put his trust in the Lord.

My cousin said that since Sunday morning, it seemed like my dad would pass away but he looked like wait for something. My mom told him that I would come soon. Then they sang some praises songs and prayed. After his critical condition ended, my mom told him to relax and sleep. I think that time my dad was in peace, knowing that God would like to take care of us. He passed away. I still remember his face's expression that night. His face was so peaceful. For a while, I thought that he was sleeping. When I realized that he did not breath, my tears were dropping.

My mom and I have discussed and asked each other, how if my dad was not in depression? Would he be died? After some discussions, we concluded that he would still passed away since his life is in God's hands, not according to his condition or health. God had determined that my dad's life would ended at the age of 59.

Now as God called him home, he is free from many things that he worried about. Here I post the sermon note as a tribute to my father, Mr. Wisanto Kurniadi, also known as Mr. Kwee Hong San.

Bebas dari Kuatir
Mazmur 55:23
Serahkahnlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

Kuatir apa artinya?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, kuatir berasal dari kata KHAWATIR, artinya: takut [gelisah, cemas] terhadap sesuatu yang belum diketahui dengan pasti.

Siapa yang tidak pernah kuatir?
Setiap orang pasti pernah kuatir, baik orang tua, anak-anak, kaya, miskin, bahkan hamba Tuhan pun juga bisa kuatir.
Misalnya:
  • kuatir akan masa depan
  • kuatir tidak naik kelas
  • kuatir tidak berhasil dalam usaha
  • kuatir penyakitnya tidak sembuh-sembuh
Dalam ketakutan, obyek yang ditakuti adalah fakta.
Kalau kuatir, obeyeknya adalah kemungkinan-kemungkinan yang belum datang.

Menurut penyelidikan (bukan alkitabiah) 90% dari sebab-sebab kekuatiran itu ternyata tidak apa-apa, hanya 10% yang mempunyai alasan yang betul-betul masuk akal dan hanya sebagian kecil yang sungguh-sungguh menjadi bahaya yang nyata.

Sebab-sebab kekuatiran:
  1. Tidak tahu hari esok
    Hari esok itu penuh tanda tanya, kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
  2. Kemampuan manusia terbatas
    Banyak perkara yang mustahil dapat diselesaikan.
  3. Akal
    Manusia bertambah pintar tetapi tidak dapat membuang kekuatiran. Justru orang pintar lebih banyak kuatirnya dari orang bodoh.
  4. Hidup dalam dosa
    Orang yang hidup dalam dosa merasa tertuduh dan selalu kuatir.
Cara orang beriman mengalahkan kekuatiran salah satunya adalah mengenal Allah yang tidak berubah.
Allah mempunyai jawaban mengenai sebab-sebab kekuatiran manusia, yaitu:
  1. Hari esok
    Allah itu maha tahu, Ia tahu hari-hari yang akan datang dengan tepat.
  2. Kemampuan
    Allah kita maha kuasa, tidak ada perkara yang mustahil bagi-Nya. Ia tidak mempunyai keterbatasan tetapi maha kuasa.
  3. Akal
    Allah bukan seperti manusia yang terbatas akalnya. Ia tahu segala persoalan kita dan tahu bagaimana melepaskan kita dengan cara yang paling tepat.
  4. Dosa
    Allah itu maha suci dan Dialah yang membuat jalan kelepasan dari dosa untuk manusia. Siapa yang mengenal Tuhan, hidupnya aka lepas dari dosa dan kekuatiran.
Dalam 1 Petrus 5:7 berbunyi,
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Dikatakan di sini segala kekuatiranmu, bukan sebagian atau cuma 90%. Tuhan mau 100% kita serahkan kekuatiran kita kepadanya.

Ilustrasi:
Ada seorang supir pickup kasihan melihat seorang bapak tua memikul pikulan yang berat. Pickup-nya lagi kosong, sebab itu ia mengajak bapak itu naik ke pickup-nya. Tentu saja bapak itu sangat berterima kasih. Sesudah berjalan beberapa lama ia mendengar di bak belakang, suara bapak ini terengah-engah kelelahan. Ia heran, lalu berhenti dan melihat ke belakang. Ternyata bapak tua tersebut tetap memikul bebannya di atas pick up. Bodoh sekali orang tua tersebut.

Begitu pula dengan Tuhan jika menolong kita itu lengkap dengan segala pikulan dan beban kita. Letakkan saja beban kita dalam tangan Tuhan dengan iman, maka kita akan lega, tidak kuatir dan bisa bersukacita.

Kembali dalam Mazmur 55:23 tadi, kalau kita menyerahkan kekuatiran kita kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara kita.

Mazmur 55:23b
Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

Siapakah yang disebut orang benar itu?
Orang benar ialah:
  • orang yang percaya kepada Yesus Kristus
  • orang-orang berdosa yang dibenarkan karena iman.
Apa itu goyah?
Goyah berarti tidak teguh, tidak tetap pendiriannya atau keyakinannya.

Bagaimana sifat orang benar itu?
Roma 1:17 (bagian terakhir) Orang benar akan hidup oleh iman.

Dari mana datangnya iman?
Roma 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Bagaimana dengan orang Kristen yang kuatir?
Berarti ia tidak percaya kepada janji-janji dalam firman Tuhan.
Menurut penyelidikan dalam Alkitab terdapat kata kuatir kurang lebih 360 kali.
Jadi berati setiap hari Allah berkata, "jangan kuatir".
Burung di udara Tuhan pelihara, apalagi kita, manusia yang diciptakan menurut peta dan gambar Allah.

Kuatir itu dapat terjadi karena transfer dari luar. Contohnya pada kerusuhan Mei 1998 di Jakarta, kita yang di Surabaya juga turut kuatir.

Apakah Anda merasa kuatir akan masa depan Anda?
Bila kita mengandalkan dunia sekitar kita atau diri kita sendiri, perasaan kuatirlah yang akan menguasai diri kita.
Kalau kita sebagai orang Kristen kuatir berarti tidak percaya kepada Tuhan.
Tetapi sebaliknya apabila kita menyerahkan masa depan kita dengan iman kepada Tuhan, kita tahu Ia setia dan sanggup mengatur masa depan kita. Berdoalah setiap hari dan makan Firman Tuhan. mengucap syukurlah senantiasa. Kiranya Tuhan memberkati. Amin!

1 comment:

Anonymous said...

Nice..

Post a Comment