Semalem sebelum tidur, aku sempat buka fb via hp. Jeng.. jeng.. jengg.... Status temen2 sama semua isinya: kasus bunuh diri oleh salah satu mahasiswa kampusku di Grand Indonesia.
Dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, dua orang mahasiswa kampusku meninggal karena bunuh diri. Yang pertama lompat dari lantai 9 di kondonya sendiri, yang kedua lompat dari lantai 10 di Grand Indonesia. That's very sad! :(
Kampus Kristen dengan program evangelism camp dan mentoringnya ternyata tidak membawa mahasiswa-mahasiswanya mengenal Kristus dan mengalami transformasi hidup. Dua mahasiswa yang bunuh diri itu hidup dan tinggal di lingkungan Kristen dan bahkan kenal juga sama mahasiswa-mahasiswa kampusku yang aktif banget melayani Tuhan. Ironis deh! Sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhhhh sekaliiiiiiiiiiiiiiiiiii..... T-T
Aku lihat ada banyak pelayanan di kampusku yang tujuannya untuk spread the gospel dan bawa orang jadi murid Kristus. Entah itu melalui Youth Camp, mentoring, Spritiual Formation Fellowship, Chapel, Mission Youth for Christ, gereja-gereja sekitar Lippo Karawaci (banyak banget lo gereja di sini! Termasuk gereja-gereja besar dan top markotop!) atau peer to peer aja. Follow up-nya juga sudah bagus dibandingkan kampus-kampus lain. Tapi kenyataannya..... bunuh diri menjadi jalan keluar!
Tadi pagi seorang anak kamarku bahkan update status kalau dia tuh sering merasa bahwa bunuh diri adalah jalan keluar yang terbaik. Gubraaaaaaaak!! Duh, duh..... Miris banget! Aku langsung bilang kalau hasrat bunuh diri itu memang sinful nature kita sebagai manusia, tapi kita kudu inget kalau di dalam Yesus Kristus selalu ada pengharapan!
Kejadian ini dikhotbahkan juga dalam TC Christmas Assembly tadi pagi. Kebetulan ayat temanya itu dari Yesaya 60:1-2 mengenai bangkit dan jadilah terang. Terlalu sering sebagai orang Kristen, bahkan pelayan, kita begitu eksklusif dengan sesama orang Kristen. Saat-saat Natal kita pake buat Christmas celebration gede2an, menari, bernyanyi, main drama, tukar kado, atau apapun itu yang kita bilang bagi kemuliaan nama Tuhan! Dengan egoisnya kita menikmati Natal sebagai "milik kita sendiri". Dan selalu, selain Christmas celebration, kita akan dengan senangnya belanja barang-barang baru yang lagi didiskon, makan-makan di restoran, foto-foto dengan gaya super cantik, lalu diupload dan update status di facebook. Is that what Christmas for? Bukannya jadi terang seperti yang Tuhan perintahkan, kita malah berlomba-lomba menjadi orang paling "kinclong" saat Natal!
Sebentar lagi Natal. Di kampusku Natal sudah dirayakan sejak 2-3 minggu lalu (early Christmas). Tapi sampai detik ini aku belum menemukan apa yang bisa aku berikan bagi Tuhan Natal tahun ini. Sepertinya aku harus mempergumulkan dengan serius apa yang para gembala berikan kepada Tuhan pada Natal yang pertama dalam Lukas pasal 2:
(17) Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. (18) Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. (20) Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
How about you? What will you give to God this Christmas?
3 comments:
aku jg sedih bgt klo dgr ini.. ayo novi kt berdoa lbh bnyak lg untuk hati hamba..untuk serve and help those ppl.. huhu..
kadang org sering lupa.. srgkali sibuk dgn gospel2 dan gospel, which is good. tp ppl sering lupa dengan touching lives.. sering lupa ato lebih tepatnya underestimate the power of hug, simple touch, simple smile, simple gift.. ayo sama2 semangattt dan jgn putus asa ya untuk jadi berkat terus di kampusmuu..
kmrn aku ada camp campus network tau ga?
anw, this wednesday am coming to lippo karawaci mall loh.. kalo jodoh mgkn ktmu ya ;p
Thanks Viryani :)
Wah, aku baru denger tu camp campus network.. ada di blogmu ga?
Wah, bisa juga tu kalo mau ketemu.. hehe..
Kurasa ini berkaitan erat dengan artikel yang aku buat ini,
http://paulusteguh.blogspot.com/2011/11/pengaruh-seni-terhadap-semangat-hidup.html
semoga membantu
Post a Comment