Saturday, January 27, 2018

Ketika Pertunangan Berakhir

Setahun terakhir, saya mendengar dan menyaksikan secara langsung 4 kisah pertunangan yang tidak berhasil lanjut sampai ke pelaminan. Seorang teman berkata, “Ngeri juga ya. Aku jadi takut.”

Namun saya menguatkan hati dengan penuh kepercayaan kepada Tuhan. Berhasil atau tidaknya pertunangan saya, bukankah Tuhan tetap memegang kendali? When God is in control, what is there to be afraid of? He was, is, and will always be with us.

Image result for broken engagement
Photo by Huffington Post
Pasangan yang kelihatannya sudah pasti akan menikah bisa tiba-tiba putus hubungan. Semua vendor bisa di-cancel walaupun persiapan pernikahan telah matang. Gosip pun beredar. Air mata tercurah. Hidup makin terasa pahit dan sulit untuk dijalani. Bagaimana kita bisa menjalani hari-hari menanggung rasa sakit dan malu?

Baru-baru ini seseorang berkisah kepada saya tentang pertunangannya yang batal.  Sebut saja Pretty. Walaupun tampaknya buruk, by God’s grace alone she found His blessings and love for her in a beautiful way.

1.      Tuhan mendengarkan dan menjawab doa
Sebelum pertunangannya berakhir, Pretty mendoakan dengan serius hubungan mereka kepada Tuhan. Dia membawa setiap persoalan, pertanyaan, dan keraguan sekecil apapun itu dalam doa. Tuhan menjawab dan menolongnya untuk melihat kisah cintanya dan calon suaminya dari sudut pandang yang berbeda.

Sebulan setelah pertunangannya batal, dengan yakin Pretty berkata bahwa Tuhan telah mendengarkan dan menjawab doanya. Walaupun tidak pernah terpikir untuk putus, namun dengan pikiran yang tenang dia dapat berkata bahwa inilah yang terbaik. Inilah jawaban doanya dari Tuhan.

Mendengar kisahnya, saya justru merasa bahwa Tuhan juga menyelamatkan dia dari pernikahan yang mungkin akan menghancurkan hatinya seumur hidup.

2.         Mengetahui bahwa Tuhan masih menyediakannya teman-teman yang peduli
Pretty sadar bahwa orang-orang dalam komunitasnya sangat kepo dengan perubahan yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Ke mana-mana sendiri, tidak ada lagi yang mengantar jemput. Makan juga sendiri, tidak lagi bersama sang kekasih. Tadinya ia berpikir bahwa selain kepo dan menggosipkan dirinya, tidak ada yang benar-benar peduli padanya.
Ternyata, oh ternyata…. Masih ada yang mau mendukungnya, mendengarkannya, memahami luka hatinya. Ada yang mau menemaninya.

3.           Walaupun sulit, Tuhan memberi kekuatan
Memang berat untuk dijalani, tetapi Pretty masih dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Ia tidak perlu menarik diri. Walaupun psikosomatis (sakit karena tekanan psikis), ia masih punya kesehatan untuk bekerja, menjalani hari demi hari, bahkan berani menghadapi mantan yang masih menyakitinya.

Pretty berkata kepada saya betapa dia tidak ingin membuat saya takut dengan kisah pertunangannya yang hancur. Dengan tulus ia berkata betapa ia mendoakan agar pertunangan saya dapat terus berlanjut sampai hari pernikahan.

Saya teringat Firman Tuhan berkata bahwa salah satu kebahagiaan orang benar adalah tidak takut pada kabar buruk.

Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN
(Mazmur 112:7)

Maria, ibunda Tuhan Yesus, juga adalah seorang yang benar. Ketika Tuhan berfirman kepada-Nya bahwa ia akan mengandung bayi Yesus, ia tidak takut dengan risiko bahwa pertunangannya akan batal. Sebaliknya, hatinya teguh penuh percaya kepada Tuhan sehingga ia dapat berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Lukas 1:38)

Pertunangan Pretty maupun orang lain yang saya tahu batal karena human errors and sins. Namun saya yakin dan percaya bahwa God is still in control. Dia turut bekerja dalam segala sesuatu bagi orang-orang yang mengasihi Dia (Roma 8:28). Kegagalan dalam relationship yang kita bangun tidak dapat menggagalkan rencana Allah di dalam hidup kita.

Jika pertunanganmu gagal dan berakhir, percayalah bahwa Tuhan tidak mereka-rekakan sesuatu yang jahat. Sebaliknya, walaupun kita tidak mengerti, let us trust in Him. Moreover, seek His will. Carilah kehendak Tuhan. Siapa tahu, pertunanganmu yang batal itu justru bisa Tuhan pakai untuk memberkati, memulihkan, dan memanggil lebih banyak orang untuk datang kepada Kristus?

Hanya Tuhan yang sanggup mengubah kutuk menjadi berkat!

No comments:

Post a Comment