Setahun terakhir, saya mendengar
dan menyaksikan secara langsung 4 kisah pertunangan yang tidak berhasil lanjut
sampai ke pelaminan. Seorang teman berkata, “Ngeri juga ya. Aku jadi takut.”
Namun saya menguatkan hati dengan
penuh kepercayaan kepada Tuhan. Berhasil atau tidaknya pertunangan saya,
bukankah Tuhan tetap memegang kendali? When God is in control, what is there to
be afraid of? He was, is, and will always be with us.
Photo by Huffington Post |
Pasangan yang kelihatannya sudah
pasti akan menikah bisa tiba-tiba putus hubungan. Semua vendor bisa di-cancel walaupun persiapan pernikahan
telah matang. Gosip pun beredar. Air mata tercurah. Hidup makin terasa pahit
dan sulit untuk dijalani. Bagaimana kita bisa menjalani hari-hari menanggung
rasa sakit dan malu?
Baru-baru ini seseorang berkisah
kepada saya tentang pertunangannya yang batal. Sebut saja Pretty. Walaupun tampaknya buruk,
by God’s grace alone she found His blessings and love for her in a beautiful
way.
1. Tuhan
mendengarkan dan menjawab doa
Sebelum pertunangannya berakhir, Pretty
mendoakan dengan serius hubungan mereka kepada Tuhan. Dia membawa setiap
persoalan, pertanyaan, dan keraguan sekecil apapun itu dalam doa. Tuhan
menjawab dan menolongnya untuk melihat kisah cintanya dan calon suaminya dari
sudut pandang yang berbeda.
Sebulan setelah pertunangannya
batal, dengan yakin Pretty berkata bahwa Tuhan telah mendengarkan dan menjawab
doanya. Walaupun tidak pernah terpikir untuk putus, namun dengan pikiran yang
tenang dia dapat berkata bahwa inilah yang terbaik. Inilah jawaban doanya dari
Tuhan.
Mendengar kisahnya, saya justru
merasa bahwa Tuhan juga menyelamatkan dia dari pernikahan yang mungkin akan
menghancurkan hatinya seumur hidup.
2. Mengetahui bahwa
Tuhan masih menyediakannya teman-teman yang peduli
Pretty sadar bahwa orang-orang dalam komunitasnya sangat kepo
dengan perubahan yang terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Ke mana-mana
sendiri, tidak ada lagi yang mengantar jemput. Makan juga sendiri, tidak lagi
bersama sang kekasih. Tadinya ia berpikir bahwa selain kepo dan menggosipkan
dirinya, tidak ada yang benar-benar peduli padanya.
Ternyata, oh ternyata…. Masih ada yang mau mendukungnya,
mendengarkannya, memahami luka hatinya. Ada yang mau menemaninya.
3. Walaupun
sulit, Tuhan memberi kekuatan
Memang berat untuk dijalani, tetapi Pretty masih dapat
mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya. Ia tidak perlu menarik diri. Walaupun
psikosomatis (sakit karena tekanan psikis), ia masih punya kesehatan untuk
bekerja, menjalani hari demi hari, bahkan berani menghadapi mantan yang masih menyakitinya.
Pretty berkata kepada saya betapa dia tidak ingin membuat
saya takut dengan kisah pertunangannya yang hancur. Dengan tulus ia berkata
betapa ia mendoakan agar pertunangan saya dapat terus berlanjut sampai hari
pernikahan.
Saya teringat Firman Tuhan berkata bahwa salah satu
kebahagiaan orang benar adalah tidak takut pada kabar buruk.
Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan
kepada TUHAN
(Mazmur 112:7)
Maria, ibunda Tuhan Yesus, juga adalah seorang yang benar.
Ketika Tuhan berfirman kepada-Nya bahwa ia akan mengandung bayi Yesus, ia tidak
takut dengan risiko bahwa pertunangannya akan batal. Sebaliknya, hatinya teguh
penuh percaya kepada Tuhan sehingga ia dapat berkata, “Sesungguhnya aku ini
adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Lukas 1:38)
Pertunangan Pretty maupun orang lain yang saya tahu batal
karena human errors and sins. Namun saya yakin dan percaya bahwa God is still
in control. Dia turut bekerja dalam segala sesuatu bagi orang-orang yang
mengasihi Dia (Roma 8:28). Kegagalan dalam relationship yang kita bangun tidak
dapat menggagalkan rencana Allah di dalam hidup kita.
Jika pertunanganmu gagal dan berakhir, percayalah bahwa Tuhan
tidak mereka-rekakan sesuatu yang jahat. Sebaliknya, walaupun kita tidak
mengerti, let us trust in Him. Moreover, seek His will. Carilah kehendak Tuhan.
Siapa tahu, pertunanganmu yang batal itu justru bisa Tuhan pakai untuk
memberkati, memulihkan, dan memanggil lebih banyak orang untuk datang kepada
Kristus?
Hanya Tuhan yang sanggup mengubah kutuk menjadi berkat!
No comments:
Post a Comment