Jadi sekitar 2 tahun belakangan, saya mengalami sakit radang amandel yang cukup serius. Kedua kelenjar amandel saya membengkak, bahkan pernah bernanah. Kalau lagi kambuh, saya akan sakit tenggorokan, susah menelan, susah bicara, demam, batuk, pilek, dan tubuh lemah.
Saturday, December 30, 2017
Friday, December 22, 2017
Allah Menyertai Kita: Berani Dioperasi
Baru-baru ini saya browsing tentang pengalaman orang-orang yang sudah pernah menjalani operasi amandel. Cukup banyak orang yang membagikan kisahnya dengan detail sehingga saya bisa dapat informasi yang cukup jelas. Kurang lebih mirip-mirip dengan yang dokter jelaskan.
However, those stories I read online are scary. Ada yang sampai meninggal setelah operasi amandel. That's the scariest story I ever read.
Tadinya saya sudah siap untuk merasakan kesakitan dan yaaah.... agak sengsara pasca operasi. Saya baca bahwa proses recovery-nya lama dan menyakitkan. Beberapa kali terbesit pikiran untuk mundur dan membatalkan operasi.
Toh bukan indikasi operasi absolut, walaupun memang sudah ada indikasi operasi. Sebenarnya, kata dokter beberapa bulan lalu, masih bisa dipertahankan walaupun hanya setahun. Sekarang atau setahun lagi, pada akhirnya tetap harus operasi.
Tadinya saya sudah siap untuk merasakan kesakitan dan yaaah.... agak sengsara pasca operasi. Saya baca bahwa proses recovery-nya lama dan menyakitkan. Beberapa kali terbesit pikiran untuk mundur dan membatalkan operasi.
Toh bukan indikasi operasi absolut, walaupun memang sudah ada indikasi operasi. Sebenarnya, kata dokter beberapa bulan lalu, masih bisa dipertahankan walaupun hanya setahun. Sekarang atau setahun lagi, pada akhirnya tetap harus operasi.
Cerita yang menguatkan saya untuk melakukan operasi amandel justru tidak ditemukan di internet, bahkan sebenarnya bukan cerita penyakit amandel sama sekali.
The story that strengthen and convinced me was a Christmas story. We all know that The Mighty Baby Jesus was born and called Emmanuel, which means "God with us".
Allah Menyertai Kita
Dalam kasus saya baru-baru ini, Allah Imanuel juga berkuasa atas penyakit radang amandel yang saya derita, berikut dengan proses operasi hingga pemulihannya.
Allah Imanuel yang menyertai kita tidak pernah berubah dari dulu, sekarang, dan selamanya. Beberapa hari sebelum operasi, Roh Kudus mengingatkan saya akan Firman Tuhan mengenai bagaimana Tuhan berjalan di depan umat-Nya. Hal yang sama berlaku bagi kita.
Tuhan berjalan di depan kita. Tuhan berjalan di depan saya. Dia sudah tahu apa yang akan terjadi, Dia berkuasa atas apa yang terjadi, dan Dia menyertai kita. Dia menyertai saya.
Saya percaya kepada Tuhan. Dia tidak akan meninggalkan saya. Jadi, dengan berani saya memutuskan untuk dioperasi.
Allah Menyertai Kita
Penyertaan-Nya tidak mengenal batasan ruang, waktu, dan kekuatan apapun. Dia-lah yang paling berkuasa sehingga ketika Ia berkata bahwa Ia menyertai kita, tak ada lagi yang perlu kita takuti.
Dalam kasus saya baru-baru ini, Allah Imanuel juga berkuasa atas penyakit radang amandel yang saya derita, berikut dengan proses operasi hingga pemulihannya.
Allah Imanuel yang menyertai kita tidak pernah berubah dari dulu, sekarang, dan selamanya. Beberapa hari sebelum operasi, Roh Kudus mengingatkan saya akan Firman Tuhan mengenai bagaimana Tuhan berjalan di depan umat-Nya. Hal yang sama berlaku bagi kita.
Tuhan berjalan di depan kita. Tuhan berjalan di depan saya. Dia sudah tahu apa yang akan terjadi, Dia berkuasa atas apa yang terjadi, dan Dia menyertai kita. Dia menyertai saya.
Saya percaya kepada Tuhan. Dia tidak akan meninggalkan saya. Jadi, dengan berani saya memutuskan untuk dioperasi.
Subscribe to:
Posts (Atom)