Barusan cek blog stats, ternyata tulisanku Melupakan Mantan Pacar masih jadi first top popular entry. It shows me that a lot of broken heart people were looking for an answer for their struggle and somehow came to my blog. I've been thankful to know how it could bless others.
However, sebenarnya aku belum 100% pulih dari patah hati karena kehilangan Papa.
Dulu aku pikir, putus dengan pacar adalah patah hati terberat. Tapi ternyata tidak.
Berkali-kali aku mengira sudah pulih. Tahun ini misalnya, aku nggak lagi nangis dan berduka seharian pada hari peringatan kematian Papa. Tapi saat konseling.... baru ketahuan kalau patah hati belum kelar.
Sudah 4 tahun berlalu sejak Papa dipanggil pulang oleh Bapa di surga. Namun sulit sekali untuk move on. No one can help, no one can comfort. However, Jesus has been my answer.
Nggak ada itu ceritanya aku berdoa lalu Tuhan langsung menjawab. Dia tidak menjawab seperti yang aku harapkan. Namun seperti kata Firman-Nya, Dia selalu dekat.
Mazmur 34:18 (TB) (34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Tuhan selalu dekat. Seringkali aku-lah yang menjauh. Makin stres, makin terpuruk, makin menjauh.... lalu makin berdosa juga jadinya, makin remuk jiwa ini..... tetapi Dia selalu dekat. Kalau bukan Tuhan yang menyelamatkan, entah bagaimana nasib kita yang patah hati ini.
Bisa berdiri dengan berlinang air mata jauh lebih baik daripada binasa karena dukacita. Namun tanpa Tuhan, bagaimana kita akan pulih?
Hanya Sang Pencipta yang sanggup memulihkan hati yang patah dan jiwa yang remuk. Kalau Dia sudah begitu dekat, what can we ask for more? Just let Him heals. Let Him be the answer.
Berdoalah dan bangun untuk move on lagi dan lagi! Bukankah Dia telah mempersiapkan pekerjaan baik untuk kita kerjakan? Ia mau supaya kita hidup di dalam-Nya. Bukan di dalam keremukan atau bayang-bayang masa lalu.
Let's move on! He's near!
However, sebenarnya aku belum 100% pulih dari patah hati karena kehilangan Papa.
Dulu aku pikir, putus dengan pacar adalah patah hati terberat. Tapi ternyata tidak.
Berkali-kali aku mengira sudah pulih. Tahun ini misalnya, aku nggak lagi nangis dan berduka seharian pada hari peringatan kematian Papa. Tapi saat konseling.... baru ketahuan kalau patah hati belum kelar.
Sudah 4 tahun berlalu sejak Papa dipanggil pulang oleh Bapa di surga. Namun sulit sekali untuk move on. No one can help, no one can comfort. However, Jesus has been my answer.
Nggak ada itu ceritanya aku berdoa lalu Tuhan langsung menjawab. Dia tidak menjawab seperti yang aku harapkan. Namun seperti kata Firman-Nya, Dia selalu dekat.
Mazmur 34:18 (TB) (34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Tuhan selalu dekat. Seringkali aku-lah yang menjauh. Makin stres, makin terpuruk, makin menjauh.... lalu makin berdosa juga jadinya, makin remuk jiwa ini..... tetapi Dia selalu dekat. Kalau bukan Tuhan yang menyelamatkan, entah bagaimana nasib kita yang patah hati ini.
Bisa berdiri dengan berlinang air mata jauh lebih baik daripada binasa karena dukacita. Namun tanpa Tuhan, bagaimana kita akan pulih?
Hanya Sang Pencipta yang sanggup memulihkan hati yang patah dan jiwa yang remuk. Kalau Dia sudah begitu dekat, what can we ask for more? Just let Him heals. Let Him be the answer.
Berdoalah dan bangun untuk move on lagi dan lagi! Bukankah Dia telah mempersiapkan pekerjaan baik untuk kita kerjakan? Ia mau supaya kita hidup di dalam-Nya. Bukan di dalam keremukan atau bayang-bayang masa lalu.
Let's move on! He's near!